![]() |
generasi muda yang telah memperoleh pendidikan formal (gambar AI) |
Damariotimes. Perubahan pola pekerjaan
dalam masyarakat Indonesia menunjukkan transformasi besar yang mempengaruhi
struktur sosial dan ekonomi negara. Fenomena ini terutama terlihat dalam
pergeseran dari pekerjaan sektor tradisional—seperti pertanian, perikanan, dan
perdagangan, atau kesenian ke
pekerjaan di sektor formal, termasuk perusahaan swasta, lembaga pemerintahan,
dan profesi lainnya. Proses ini melibatkan generasi yang mendapatkan pendidikan
formal yang lebih baik, dengan harapan mereka bisa mengakses peluang pekerjaan
yang lebih stabil dan menguntungkan. Namun, perubahan ini tidak lepas dari
dampak yang signifikan terhadap sektor-sektor vital, ketimpangan antara wilayah
perkotaan dan pedesaan, serta gaya hidup masyarakat.
Pergeseran Besar dalam Struktur Pekerjaan
Pada generasi pertama, banyak masyarakat Indonesia, khususnya
yang tinggal di pedesaan atau pesisir, bergantung pada sektor tradisional untuk
mencari nafkah. Mereka bekerja sebagai petani, nelayan, atau pedagang dengan
keterampilan yang diwariskan secara turun-temurun, tanpa melalui pendidikan
formal di bidang seni, pertanian, atau sektor lainnya. Namun, perubahan terjadi
saat anak-anak mereka, yang mendapatkan pendidikan formal, memilih untuk
bekerja di sektor formal. Asumsi
kasar, sekitar 45-50% angkatan kerja Indonesia kini beroperasi di sektor
industri dan jasa yang lebih terstruktur.
Peralihan ini membawa tantangan besar, terutama dalam hal
pengurangan tenaga kerja di sektor-sektor tradisional. Sektor pertanian dan
perikanan yang sebelumnya menjadi tulang punggung perekonomian daerah-daerah
pedesaan kini mengalami kekurangan tenaga kerja karena generasi muda lebih
memilih bekerja di sektor formal. Hal ini memengaruhi ketahanan pangan dan
perekonomian lokal, yang sangat bergantung pada sektor tradisional tersebut.
Perubahan Pola Konsumsi dan Gaya Hidup
Selain itu, pergeseran pekerjaan ini juga mengarah pada perubahan
gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat. Anak-anak yang bekerja di sektor
formal, terutama di kota-kota besar, sering kali mengadopsi gaya hidup yang
lebih konsumtif dan bergantung pada barang serta jasa yang diproduksi oleh
sektor industri modern. Hal ini menyebabkan permintaan terhadap produk lokal
yang diproduksi oleh sektor tradisional semakin menurun. Sektor-sektor ini
menghadapi tantangan dalam mempertahankan relevansi mereka di tengah
perkembangan teknologi dan urbanisasi yang semakin pesat.
Ketimpangan Sosial dan Ekonomi
Dampak lain yang signifikan adalah peningkatan ketimpangan
ekonomi antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Masyarakat di kota-kota besar
cenderung memiliki akses lebih besar terhadap pendidikan, teknologi, dan
lapangan pekerjaan yang lebih menguntungkan. Sebaliknya, masyarakat di
pedesaan, yang masih bergantung pada sektor tradisional, cenderung tertinggal
dalam hal infrastruktur, pendidikan, dan peluang kerja. Kesenjangan ini
menciptakan jurang pemisah yang semakin lebar antara masyarakat kota dan desa,
memperburuk ketimpangan sosial dan ekonomi di negara ini.
Peran Kebijakan Negara dalam Menanggulangi
Ketimpangan
Dari segi kebijakan negara, perubahan pola pekerjaan ini menuntut
penyesuaian dalam pengelolaan sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi.
Negara harus memastikan bahwa sektor-sektor tradisional tetap mendapatkan
perhatian yang memadai agar dapat bertahan dan beroperasi secara efisien.
Pendekatan ini bisa meliputi pemberian pelatihan keterampilan kepada pekerja di
sektor tradisional, meningkatkan infrastruktur, serta meningkatkan akses
pendidikan dan teknologi di daerah-daerah pedesaan.
Selain itu, negara juga perlu mengembangkan strategi untuk
mengurangi ketimpangan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Dengan
meningkatkan akses pendidikan, teknologi, dan infrastruktur di daerah pedesaan,
negara dapat mendorong keberlanjutan sektor-sektor tradisional sekaligus
memperkuat perekonomian lokal.
Menjaga Keseimbangan antara Sektor Formal dan
Tradisional
Secara keseluruhan, peralihan pola pekerjaan ini memiliki dampak
besar terhadap struktur sosial dan ekonomi Indonesia. Sementara pendidikan dan
peralihan ke sektor formal memberikan banyak keuntungan bagi individu,
tantangan terbesar yang dihadapi negara adalah bagaimana menjaga keseimbangan
antara sektor formal dan sektor tradisional agar keduanya dapat berperan secara
optimal dalam mendukung perekonomian negara. Dengan kebijakan yang tepat dan
inovasi yang mendukung, perubahan ini dapat dimanfaatkan untuk menciptakan
pembangunan yang lebih merata dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.
Penting bagi negara untuk memastikan bahwa
sektor tradisional tetap mendapat dukungan dan pengembangan yang memadai, agar
masyarakat yang bekerja di sektor tersebut tidak tertinggal dalam arus
perkembangan zaman. Dengan pendekatan kebijakan yang lebih inklusif, Indonesia
dapat menciptakan perekonomian yang lebih seimbang, di mana sektor formal dan
tradisional dapat berkembang secara bersamaan dan saling mendukung.
Tim Damariotimes.
Seru banget topiknya.. Perubahan cara kerja emang berpengaruh ke kehidupan sosial kita. Artikel ini ngasih pandangan yang bagus tentang gimana kita harus beradaptasi sama perubahan di dunia kerja.
BalasHapusKita jadi tau bahwa perubahan ini menuntut keseimbangan sektor tradisional dan formal berkelanjutan.
BalasHapus