![]() |
Studi Tari merupakan profesi praktis (Foto ist.) |
Damariotimes. Mahasiswa seni
pertunjukan sering kali dihadapkan pada tantangan yang kompleks dalam
mengembangkan potensi mereka, baik dalam praktik seni maupun dalam bidang ilmu
pengetahuan. Meskipun memiliki bakat dan kreativitas yang tinggi, terdapat
beberapa kelemahan yang dapat menghambat kemajuan mereka. Artikel ini akan
membahas beberapa kelemahan yang umum dihadapi oleh mahasiswa seni pertunjukan,
termasuk fokus yang berlebihan pada praktik, ketidakmampuan untuk melihat
realitas sosial, kurangnya akses terhadap literatur terbaru, minimnya
problematikan kritis dalam masyarakat, dan kecenderungan untuk lebih
mementingkan hasil kerja daripada proses kreatif.
1. Fokus Berlebihan pada Praktik
Salah satu kelemahan utama mahasiswa seni pertunjukan
adalah kecenderungan untuk terlalu fokus pada praktik seni. Dalam banyak
program studi, mahasiswa sering kali lebih banyak menghabiskan waktu untuk
berlatih dan mempersiapkan pertunjukan daripada mengembangkan pemahaman
teoritis yang mendalam. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya pengetahuan
tentang konteks sejarah, budaya, dan teori yang mendasari seni pertunjukan.
Tanpa pemahaman ini, mahasiswa mungkin kesulitan untuk mengaitkan karya mereka
dengan isu-isu yang lebih luas dalam masyarakat.
2. Ketidakmampuan Melihat Realitas dan Fenomena Sosial
Mahasiswa seni pertunjukan sering kali terjebak dalam
dunia kreatif mereka sendiri, sehingga sulit untuk melihat realitas dan
fenomena sosial yang terjadi di sekitar mereka. Ketidakmampuan ini dapat
mengakibatkan karya seni yang dihasilkan menjadi kurang relevan dengan kondisi
masyarakat. Seni pertunjukan seharusnya dapat mencerminkan dan merespons
isu-isu sosial, tetapi jika mahasiswa tidak peka terhadap lingkungan sosial
mereka, karya yang dihasilkan mungkin kehilangan daya tarik dan makna.
3. Kurangnya Akses terhadap Literatur Terbaru
Akses terhadap literatur terbaru adalah faktor penting
dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Namun, banyak mahasiswa seni pertunjukan
yang tidak memiliki kebiasaan membaca atau mengakses sumber-sumber akademis
yang relevan. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya dorongan dari dosen atau
ketidakpahaman mahasiswa tentang pentingnya literatur dalam mendukung praktik
seni mereka. Tanpa pengetahuan yang diperoleh dari literatur terbaru, mahasiswa
mungkin tidak dapat mengembangkan ide-ide inovatif atau memahami tren terkini
dalam seni pertunjukan.
4. Minimnya Problematikan Kritis dalam Masyarakat
Seni pertunjukan memiliki potensi untuk menjadi alat
kritik sosial yang kuat. Namun, banyak mahasiswa yang tidak terlibat dalam
problematikan kritis yang ada di masyarakat. Mereka mungkin lebih fokus pada
aspek teknis dan estetika dari pertunjukan, tanpa mempertimbangkan bagaimana
karya mereka dapat berkontribusi pada diskusi sosial yang lebih luas. Hal ini
dapat mengakibatkan seni yang dihasilkan menjadi kurang berdampak dan tidak
mampu mendorong perubahan sosial.
5. Kecenderungan pada Hasil Kerja dan Tuntutan Presentasi
Dalam dunia pendidikan seni pertunjukan, sering kali
terdapat tekanan untuk menghasilkan karya yang siap dipresentasikan. Mahasiswa
mungkin lebih tertarik pada hasil akhir dan tuntutan untuk mendapatkan
penghasilan selama perkuliahan, daripada proses kreatif yang mendalam.
Kecenderungan ini dapat menghambat eksplorasi ide-ide baru dan eksperimen dalam
praktik seni. Akibatnya, mahasiswa mungkin kehilangan kesempatan untuk
mengembangkan suara dan identitas artistik mereka.
Kelemahan yang dihadapi oleh mahasiswa seni
pertunjukan dalam mengembangkan potensi ilmu pengetahuan adalah tantangan yang
kompleks dan saling terkait. Fokus yang berlebihan pada praktik, ketidakmampuan
untuk melihat realitas sosial, kurangnya akses terhadap literatur terbaru,
minimnya problematikan kritis, dan kecenderungan untuk lebih mementingkan hasil
kerja dapat menghambat perkembangan mereka. Untuk mengatasi kelemahan ini,
penting bagi institusi pendidikan untuk mendorong mahasiswa agar lebih terlibat
dalam penelitian, diskusi kritis, dan eksplorasi ide-ide baru. Dengan cara ini,
mahasiswa seni pertunjukan dapat mengembangkan potensi mereka secara lebih
holistik dan berkontribusi secara signifikan terhadap dunia seni dan
masyarakat.
Tim Damariotimes.
Wah, bagus banget pembahasannya. Artikel ini ngingetin mahasiswa seni buat lebih peka sama kekurangan mereka, biar bisa terus belajar dan berkembang.
BalasHapusArtikel ini sangat mewakili mahasiswa seni sekali, dan tanpa sadar mahasiswa seni pertunjukan memang merasakan hal itu, yang mana membuat kami jadi mengerti bahwa kami memiliki kelemahan tersebut, dan semoga dengan adanya artikel ini dapat menjadi pacuan mahasiswa seni pertunjukan untuk terus memperbaiki, belajar, dan berproses dalam hal menyeimbangkan antara Teori dan Praktik yang menjadi sebuah kelemahan saat ini.
BalasHapusartikel ini sangat cocok untuk mahasiswa seni yang memiliki kelemahan dalam mengembangkan potensi ilmu pengetahuan sehingga mereka memiliki drongan supaya lebih berkembang
BalasHapus