![]() |
Wayang Topeng di Kedungmonggo Pakisaji Kab Malang (Foto ist.) |
Damariotimes. Wayang topeng adalah salah
satu bentuk seni pertunjukan yang memiliki akar budaya yang dalam di Malang,
Jawa Timur. Seni ini tidak hanya dikenal sebagai hiburan, tetapi juga sebagai
sarana untuk menyampaikan nilai-nilai budaya dan kehidupan masyarakat. Di Malang,
persebaran wayang topeng tersebar di berbagai kecamatan, dengan masing-masing
daerah memiliki karakteristik yang unik terkait perkembangan seni ini.
Berdasarkan data yang ada, kita dapat melihat perjalanan sejarah dan
perkembangan wayang topeng yang menyebar dari satu desa ke desa lainnya, dengan
pengaruh dari berbagai daerah yang saling menguatkan.
Di Senggreng, sebuah desa di Malang Selatan, wayang topeng
memiliki bentuk dan gaya yang khas yang berkembang pada tahun 1970-an. Bentuk
dan gaya ini banyak dipengaruhi oleh ciri khas dari wilayah Malang Selatan yang
memiliki nuansa berbeda dengan daerah lainnya. Desa ini menjadi saksi bisu
bagaimana wayang topeng berkembang sejak era tersebut, menciptakan warisan
budaya yang dapat dikenali hingga kini.
Selanjutnya, di Jambuer, yang terletak di Kecamatan Sumberpucung,
wayang topeng mengalami perkembangan yang dipengaruhi oleh gaya dari daerah
Jatiguwi dan Kedungmonggo. Pada masa sekarang, seni wayang topeng di Jambuer
dipertahankan dan terus berkembang, dengan tokoh-tokoh seperti Bardjo Djiono
dan Sekartaji yang berperan penting dalam menjaga dan mengembangkan seni ini.
Pengaruh dari daerah tetangga memberikan warna yang berbeda dan memperkaya
tradisi seni topeng di daerah ini.
Di daerah Kalipare, tepatnya di desa Kopral, perkembangan wayang
topeng diwarnai oleh pengaruh dari Polowijin yang melalui Pendapa Kabupaten.
Pada tahun 1980-an, wayang topeng di Kopral berkembang dengan mengusung konsep
baru yang memberikan identitas tersendiri bagi seni pertunjukan ini. Wiji,
seorang tokoh penggerak seni topeng, memiliki peranan penting dalam
memperkenalkan dan mengembangkan seni ini di wilayah tersebut.
Jatiguwi juga menjadi salah satu tempat penting dalam sejarah
perkembangan wayang topeng di Malang. Tokoh Madyo Utomo, bersama dengan
kelompok Madyolaras, berperan besar dalam mengembangkan wayang topeng
Senggreng. Sejak tahun 2000, seni wayang topeng di Jatiguwi terus berlanjut dan
menjadi salah satu pusat pengembangan wayang topeng yang berbasis pada tradisi
yang lebih modern.
Kedungmonggo di Pakisaji juga tidak kalah penting. Di desa ini,
wayang topeng berkembang dengan pengaruh kuat dari Polowijin melalui Pendapa
Kabupaten. Tokoh-tokoh seperti Karimoen, Suroso, dan Handoyo dari Asmorobangun
turut menjaga kelangsungan dan perkembangan seni ini hingga saat ini.
Kedungmonggo menjadi salah satu daerah yang mampu menjaga tradisi ini dalam
menghadapi berbagai perubahan zaman.
Lowok, yang terletak di Kecamatan Wagir, juga mengalami
perkembangan yang pesat sejak tahun 2009. Wayang topeng di Lowok masih
mempertahankan pengaruh Polowijin yang berasal dari Pendapa Kabupaten, dan
terus dipertahankan oleh generasi muda yang ingin melestarikan seni ini.
Meskipun berada di kota, Lowok berhasil menjadi salah satu titik penting dalam
penyebaran wayang topeng di Malang.
Selain itu, Dampit dan Turen juga merupakan dua kecamatan di
Malang yang turut menyumbangkan perkembangan seni wayang topeng, meskipun
informasi mengenai pengembangan seni ini di kedua daerah tersebut lebih
terbatas. Namun, Dampit dan Turen tetap memiliki tempat dalam peta persebaran
wayang topeng di Malang yang semakin meluas.
Glagahdowo di Kecamatan Tumpang menjadi pusat pengembangan wayang
topeng yang sangat dipengaruhi oleh tradisi wayang topeng dari Jabung. Tokoh-tokoh
seperti Rasimoen, Giran, dan Djakimen, bersama dengan kelompok Sri Marto Utomo,
menjadi garda terdepan dalam pengembangan seni ini di Glagahdowo, yang kini
menjadi salah satu tempat terpenting dalam pelestarian wayang topeng.
mBesar, yang juga terletak di Kecamatan Tumpang, menjadi tempat
yang penting dalam dunia seni wayang topeng dengan adanya Padepokan Seni Mangun
Dharmo yang dipimpin oleh M. Soleh Adipramono. Padepokan ini berfungsi sebagai
pusat pembelajaran dan pengajaran seni topeng di Malang. Seni ini terus
berkembang, dan pengaruh dari pengajaran yang dilakukan di mBesar masih terasa
hingga saat ini.
Jabung, yang terletak di Kecamatan Jabung, memiliki perkembangan
wayang topeng yang dipengaruhi oleh Polowijin melalui Pendapa Kabupaten. Dengan
tokoh Kangsen-Parjo yang berperan penting dalam pengajaran dan pembuatan
topeng, Jabung menjadi salah satu titik penting dalam sejarah perkembangan
wayang topeng di Malang.
Polowijen, yang terletak di Kecamatan Blimbing, menjadi tempat
asal mula pengajaran dan pembuatan topeng di Malang sejak tahun 1920-an. Tokoh
Reni adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah wayang topeng di Polowijen,
yang memberikan kontribusi besar dalam mempertahankan seni ini dan
menyebarkannya ke berbagai daerah di Malang.
Banjarsari di Pakis juga menjadi daerah yang berkembang pesat
dalam seni wayang topeng, dengan pengaruh kuat dari Jabung. Sejak 1960-an,
Banjarsari menjadi pusat pengembangan wayang topeng dengan tokoh Jamin yang
berperan penting dalam penyebaran seni ini di daerah tersebut.
Secara keseluruhan, peta persebaran wayang
topeng di Malang menunjukkan betapa kayanya budaya seni tradisional ini, yang
terus berkembang dan melibatkan banyak tokoh dan penggerak seni dari berbagai
desa. Setiap daerah memiliki ciri khas dan pengaruh yang unik, namun semuanya
tetap menjaga esensi dari tradisi wayang topeng sebagai bagian dari warisan
budaya yang tak ternilai harganya. Sebagai masyarakat, penting untuk terus
menjaga dan melestarikan seni ini agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Penulis: R.Dt.
Ngga nyangka kalau Wayang Topeng punya sejarah dan persebaran yang luas. Semoga seni tradisional ini terus dilestarikan biar ngga hilang ditelan zaman..
BalasHapusWayang topeng di Malang punya sejarah yang kaya. Semoga semakin dikenal dan dilestarikan!
BalasHapusPersebaran Wayang Topeng Malang yang kaya akan sejarahnya. Dimana di setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri. Kita sebagai generasi muda harus terus melestarikan budaya yg ada di Indonesia khususnya Malang yg terkenal dengan Wayang Topeng
BalasHapusSaat in wayang topeng Malang terus dilestarikan dan dikembangkan oleh berbagai sanggar dan komunitas seni di Malang, kerenn semoga terus berkembang dan dilestarikan👍🏻
BalasHapusPersebaran wayang topeng di berbagai daerah ini sangat menarik perhatian sekali karena memiliki khas masing² di setiap daerah ya, ini sangat keren dan harus selalu di lestarikan oleh generasi muda saat ini!
BalasHapus