Kelenteng Eng An Kiong yang megah (Foto ist.) |
Damariotimes.
Kota Malang, Jawa Timur,
bersiap untuk merayakan Tahun Baru Imlek 2576 dengan semangat yang menggebu di
Kelenteng Eng An Kiong, sebuah bangunan bersejarah yang kini genap berusia dua
abad. Kelenteng ini tidak hanya menjadi tempat ibadah bagi umat, tetapi juga
menjadi daya tarik wisata yang mengundang perhatian masyarakat luas.
Kelenteng Eng An Kiong, yang didirikan
pada tahun 1825 oleh Kwee Sam Hway, merupakan salah satu bangunan cagar budaya
yang terpelihara dengan baik. Dengan struktur yang kokoh dan ornamen yang masih
asli, kelenteng ini menjadi saksi bisu perjalanan sejarah dan tradisi yang
telah berlangsung selama hampir dua abad. Nama "Eng An Kiong" sendiri
memiliki makna yang mendalam, yaitu "istana keselamatan dalam keabadian
Tuhan," yang mencerminkan tujuan spiritual dari tempat ini.
Ketua Yayasan Kelenteng Eng
An Kiong, Rudi Phan, mengungkapkan bahwa rangkaian kegiatan menyambut Imlek
dimulai dengan pembersihan patung pada tanggal 23-24 Januari 2025. Kegiatan ini
merupakan tradisi tahunan yang bertujuan untuk menghormati dan membersihkan
simbol-simbol keagamaan sebelum perayaan. "Kami berharap dengan
pembersihan ini, kelenteng akan lebih bersih dan suci untuk menyambut tahun
baru," ujarnya.
Menjelang perayaan, pada
tanggal 28 Januari 2025, umat kelenteng akan melaksanakan tradisi melekan,
yaitu tidak tidur sepanjang malam. Tradisi ini diyakini dapat mendatangkan
rezeki yang melimpah di tahun yang baru. "Ini adalah momen penting bagi
kami untuk berdoa dan berharap yang terbaik di tahun yang akan datang,"
tambah Rudi.
Pada hari H perayaan Imlek,
29 Januari 2025, umat akan berkumpul untuk melaksanakan sembahyang di kelenteng
yang telah menjadi pusat ibadah bagi tiga kepercayaan: Khonghucu, Budha, dan
Taoisme. Diperkirakan, banyak umat dari luar Kota Malang akan datang untuk
beribadah dan berwisata.
Selain itu, kelenteng juga menggelar
pergelaran Wayang Potehi pada tanggal 8-9 Februari 2025. Meskipun peminatnya
semakin berkurang, acara ini tetap menjadi bagian dari tradisi yang ingin
dilestarikan.
Puncak perayaan akan ditutup
dengan kegiatan Cap Go Meh pada tanggal 12 Februari 2025, di mana sekitar 3.000
porsi lontong akan disiapkan untuk masyarakat sekitar. "Kami ingin berbagi
kebahagiaan dengan masyarakat, jadi kami mengundang mereka untuk makan bersama
di sini," tutup Rudi.
Kelenteng Eng An Kiong,
dengan warna merah yang melambangkan kehidupan dan kebahagiaan, serta kuning
yang melambangkan keagungan, menjadi simbol harapan dan keberanian bagi umatnya.Dengan
berbagai rangkaian kegiatan yang telah disiapkan, Kelenteng Eng An Kiong siap
menyambut Tahun Baru Imlek 2576 dengan penuh suka cita. Mari kita saksikan dan
ikuti tradisi yang telah berlangsung selama dua abad ini, serta merayakan
keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Semoga tahun baru ini membawa harapan
baru, kesehatan, dan keberkahan bagi kita semua.
Reporter : R.Dt.
Editor : H.Gum
Posting Komentar untuk "Kelenteng Eng An Kiong: Merayakan Dua Abad Tradisi dan Harapan di Tahun Baru Imlek 2576 (Tahun 2025)"