Tari Presean dari Lombok: Menguji Keberanian Lelaki yang Tertoreh pada Setiap Pukulan

 

Tari Presean: menguji ketangkasan laki-laki (Foto ist.)

Damariotimes. Tradisi tari presean yang berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat, adalah sebuah warisan budaya yang tidak hanya memukau dari sisi gerak dan irama, tetapi juga mengandung makna filosofis yang mendalam. Dalam tari ini, seorang lelaki diuji keberaniannya dengan cara yang unik—dengan beradu pukulan menggunakan rotan yang disebut "Prese." Seperti apa tradisi yang menguji fisik dan mental ini? Mari kita simak lebih dalam.

 

Apa itu Tari Presean?

Tari Presean adalah seni pertunjukan tradisional yang memadukan unsur tarian dan pertarungan. Biasanya dipertunjukkan dalam upacara adat atau perayaan khusus di Lombok. Pada umumnya, tari ini melibatkan dua orang lelaki yang saling bertarung dengan menggunakan rotan. Meskipun tampaknya seperti sebuah duel fisik, tarian ini tidak bertujuan untuk saling melukai, melainkan untuk menunjukkan keberanian, ketangguhan, dan kecakapan dalam menghadapi tantangan.

Gerakan tari presean sangat dinamis, dengan kedua lelaki tersebut saling melancarkan serangan sambil menghindar dengan lincah, diiringi dengan musik yang riuh dan energik. Musik tradisional yang dimainkan dengan gendang dan alat musik lainnya menambah kesan tegang dan semangat pada setiap pertunjukan. Penonton yang menyaksikan tari presean akan merasa terpukau oleh keseruan dan keberanian yang ditunjukkan para peserta.

 

Uji Keberanian dan Mental

Tari Presean bukan hanya tentang kemampuan fisik, tetapi juga menguji mental dan keberanian sang lelaki. Dalam setiap pukulan yang terjadi, terdapat ketegangan dan risiko. Para peserta harus memiliki keberanian yang besar untuk menghadapi pukulan rotan yang datang mengarah tubuh mereka. Bukan hanya fisik yang diuji, tetapi juga ketahanan mental. Mereka harus tetap tenang dan fokus dalam menghadapi lawan mereka meskipun terkadang rasa sakit dari benturan rotan mulai terasa.

Proses ini melambangkan filosofi hidup yang dihargai oleh masyarakat Lombok: ketabahan dalam menghadapi rintangan dan keberanian untuk terus bertahan meski banyak cobaan datang. Tarian ini mengingatkan kita bahwa dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita harus bertarung dengan kesulitan dan tantangan, dan yang terpenting adalah bagaimana kita menghadapinya dengan kepala tegak dan semangat yang tak pernah padam.

 

Filosofi di Balik Presean

Selain ujian fisik dan mental, tari presean juga memiliki makna yang lebih dalam, terutama dalam konteks masyarakat Sasak, suku asli Lombok. Dalam budaya Sasak, presean bukan hanya untuk menguji seorang lelaki, tetapi juga sebagai simbol kedewasaan dan siapnya seorang lelaki untuk mengambil tanggung jawab dalam kehidupan sosial dan budaya.

Tari ini biasanya dilakukan dalam rangkaian acara adat, terutama saat berlangsungnya upacara pernikahan atau perayaan besar lainnya. Bagi banyak masyarakat Sasak, pria yang mampu mengikuti tari presean dengan baik dianggap sudah mencapai tahap kedewasaan, siap untuk memikul tanggung jawab, baik dalam keluarga maupun masyarakat. Oleh karena itu, keberanian di dalam tari ini mencerminkan kualitas seorang pria dalam menghadapi berbagai aspek kehidupan.

Tari Presean dalam Konteks Sosial dan Pariwisata

Saat ini, tari presean telah menjadi daya tarik budaya di Lombok yang juga menarik perhatian wisatawan. Selain menyaksikan keindahan gerakan tari dan ketangkasan para peserta, pengunjung juga dapat belajar tentang nilai-nilai budaya dan tradisi yang kaya akan makna di balik pertunjukan tersebut. Pemerintah daerah dan lembaga budaya setempat telah berupaya melestarikan tradisi ini dengan mengadakan festival tahunan yang menampilkan berbagai atraksi seni, salah satunya adalah tari presean.

Tari presean tidak hanya dipandang sebagai sebuah pertunjukan seni, tetapi juga sebagai simbol identitas budaya masyarakat Lombok. Oleh karena itu, selain menikmati hiburan, para wisatawan dapat lebih memahami karakter dan filosofi yang melandasi kehidupan masyarakat Sasak.

 

Keberanian yang Terus Hidup dalam Setiap Pukulan

Tari Presean mengajarkan kita tentang keberanian dan ketangguhan dalam menghadapi setiap tantangan. Tidak hanya tubuh yang diuji, tetapi juga mental dan karakter seseorang. Dalam dunia yang semakin modern ini, di mana banyak tantangan hidup yang harus dihadapi dengan berani, tradisi ini memberikan inspirasi untuk tetap kuat dan tidak mudah menyerah.

Keberanian sejati bukan hanya ditunjukkan dalam pertarungan fisik, tetapi dalam cara kita menghadapinya dengan hati yang teguh dan semangat yang tak tergoyahkan. Tari Presean mengingatkan kita bahwa sejatinya keberanian adalah sebuah kualitas yang tak lekang oleh waktu, yang akan terus dihargai dan dihormati dalam setiap budaya, termasuk di Lombok.

Jadi, apakah Anda siap menguji keberanian Anda dalam dunia yang penuh tantangan ini? Sama seperti peserta tari presean, kita semua memiliki "pukulan" yang perlu dihadapi—yang membentuk kita menjadi lebih kuat, lebih berani, dan lebih bijaksana.

 

Tim Damariotimes.

Editor : R.Dt.

 

Berbagi :