Tandak Malang Selenggarakan Lomba Tari Beskalan di Pendapa Agung Malang

 

kemeriahan lomba Tari Beskalan di Pendapa Agung Malang (Foto ist.)


Damariotimes. Tari Beskalan, sebuah seni tari tradisional dari Malang, Jawa Timur, memiliki kedalaman makna yang kaya akan sejarah dan nilai budaya. Tarian ini mencerminkan akar budaya masyarakat Malang dan pesona tradisi yang kuat. Pada tanggal 3 November 2024, lomba tari Beskalan kembali diselenggarakan oleh Komunitas Tandak Malang, bertempat di Pendapa Agung Kabupaten Malang. Acara yang diikuti oleh 21 peserta kategori tunggal dan 20 kelompok ini menjadi bukti nyata bagaimana warisan budaya tetap hidup di tengah masyarakat dan dihayati dengan penuh rasa bangga.

Lomba tari Beskalan tahun ini menampilkan para peserta yang beragam; memiliki satu tujuan sama: mengekspresikan kecintaan mereka terhadap budaya tradisional. Lomba ini berlangsung dari pukul 08.00 hingga sore hari, dan setiap peserta terlihat sangat antusias dan bersemangat. Terbukti dari setiap penampilan, para peserta menjiwai setiap gerakan dan ritme tari dengan penuh penghayatan. Antusiasme tersebut juga terlihat dari semangat penonton yang memenuhi Pendapa Agung untuk menyaksikan dan memberikan dukungan bagi para peserta.

Merawat Budaya Melalui Generasi Muda

Di kategori perorangan, para peserta yang berhasil menjadi juara adalah: Juara 1: Khalissa Ramadhani A.; Juara 2: Siti Latifah; Juara 3: Alma Raisa F.; Juara Harapan: Syabrina Nindita W., Sandy Chitra Dewi, dan Gifta Syakhira I.P.

Sementara itu, di kategori kelompok, daftar pemenang adalah:Juara 1: Dy.Artdance.; Juara 2: Gong Pro.;Juara 3: STT Bayu Candra Kirana.;Juara Harapan 1: Heri Community.;Juara Harapan 2: Sanggar Sandulo Djojo.;Juara Harapan 3: Pusparasmi.

Seni tari Beskalan merupakan simbol identitas yang melekat pada masyarakat Malang. Gerakan-gerakan tarian ini penuh makna filosofis yang berhubungan erat dengan kehidupan masyarakat agraris. Pada awalnya, Beskalan difungsikan sebagai tarian penyambutan yang sakral dalam acara adat. Namun seiring waktu, tari ini juga menjadi media ekspresi artistik dan sarana melestarikan tradisi, sebagaimana terlihat dalam perlombaan ini.

Penilaian oleh Dewan Juri yang Berkompeten

Para peserta lomba kali ini dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari para pakar dan seniman, yaitu Setyo Yanuartuti (dosen UNESA), Robby Hidajat, Tri Wahyuningtyas (dosen UM), dan Sri Hardina (seniman). Dengan beragam latar belakang dan pemahaman mendalam akan seni tradisional, dewan juri menilai penampilan berdasarkan beberapa aspek penting: teknik gerak, kekompakan, penghayatan, dan ekspresi. Melalui proses penilaian yang ketat dan cermat, para juri mampu menangkap setiap detail dalam penampilan para peserta yang menghadirkan nuansa tradisional yang kental.

Kehadiran dewan juri yang berkompeten juga mempertegas pentingnya keahlian dalam mempertahankan nilai-nilai seni tradisi. Seni tari seperti Beskalan bukan sekadar produk budaya, tetapi sebuah proses panjang yang melibatkan penghayatan dan pemahaman mendalam. Setiap gerakan dan ekspresi dalam Beskalan menjadi cara masyarakat Malang mengabadikan nilai-nilai mereka dalam bentuk yang bisa dinikmati dan dipelajari oleh banyak orang.

Peringatan untuk Para Maestro

Pada pembukaan lomba, penghargaan khusus diberikan kepada almarhum Chattam AR dan Thaslan Harsono, dua maestro yang berjasa dalam pengembangan seni tari Beskalan. Chattam AR dikenal sebagai sosok penting dalam menciptakan dan memperkenalkan Beskalan di kancah seni tradisional sejak tahun 1979. Momen penghargaan ini menjadi pengingat bahwa para maestro seni budaya tidak hanya meninggalkan karya seni, tetapi juga inspirasi dan motivasi bagi generasi penerus untuk terus melestarikan seni budaya.

Momen Kebersamaan di Pengujung Acara

Di akhir acara, seluruh peserta dan panitia lomba bergabung untuk menarikan tari Beskalan secara bersama-sama. Momen ini menunjukkan bahwa Beskalan bukan sekadar sebuah kompetisi, tetapi juga wadah kebersamaan yang menyatukan berbagai lapisan masyarakat dalam satu ruang budaya. Gerakan tari yang dilakukan bersama-sama ini mencerminkan semangat kolektif yang ingin dipertahankan oleh masyarakat Malang. Tarian Beskalan yang dilahirkan dari masyarakat dan untuk masyarakat ini menyatu kembali dalam perayaan yang melibatkan semua peserta.

Memaknai Warisan Seni dalam Modernitas

Perhelatan lomba tari Beskalan di Pendapa Agung Malang ini tidak hanya menampilkan sebuah kompetisi seni, tetapi juga menjadi pengingat bahwa tradisi dan modernitas dapat berjalan beriringan. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Malang, Purwoto, S.Sos., M.Si., menyatakan bahwa acara ini membawa manfaat yang sangat positif untuk pengembangan dan pemberdayaan seniman lokal. Menjaga keberlanjutan tari tradisional seperti Beskalan bukan hanya soal mempertahankan gerakan dan lagu, tetapi juga cara agar nilai-nilai budaya tidak tergerus oleh zaman.

 

Reporter : R.Dt.

Editor     : MAH

 

8 komentar untuk "Tandak Malang Selenggarakan Lomba Tari Beskalan di Pendapa Agung Malang"

  1. Lomba Tari Beskalan sangat mengesankan. Saya berharap acara ini diselenggarakan setiap tahun agar lebih banyak orang mengetahui tentang tarian ini. Dengan adanya lomba, diharapkan masyarakat tidak hanya mengenal Tari Beskalan dalam event atau acara tertentu, tetapi juga dapat mengapresiasi dan berpartisipasi secara aktif.

    BalasHapus
  2. sebuah event yang memukau, dengan adanya lomba ini tidak hanya sebagai wadah bagi para pecinta seni untuk berkarya, melainkan usaha dalam melestarikan budaya bangsa.

    BalasHapus
  3. Kegiatan seperti ini perlu dipertahankan, dan dikembang kan lagi. Tahun demi tahun budaya yang ada di Indonesia akan kegerus perkembangan zaman, oleh karena itu saya sangan salud kepada penyelenggara yang sudah menyelenggarakan acara ini

    BalasHapus
  4. Dalam acaa lomba Tari Besalan ini mengandung makna pertama untuk mewariskan budaya lokal asli malang,kedua memberi makna bahwa Beskalan bukan sekadar sebuah kompetisi, tetapi juga wadah kebersamaan yang menyatukan berbagai lapisan masyarakat dalam satu ruang budaya.

    BalasHapus
  5. Saya sangat bangga melihat antusias dari anak-anak muda yang turut serta dalam Lomba Tari Beskalan Putri tahun ini. Semoga mereka menjadi generasi penerus yang mengajarkan Tari Beskalan Putri sebagai kesenian lokal Malang kepada anak cucunya nanti, sehingga Tari Beskalan Putri tetap lestari.

    BalasHapus
  6. Nining Atroful Laili5 November 2024 pukul 20.53

    Dengan diadakannya kegiatan ini dapat memberikan manfaat positif untuk pengembangan, pemberdayaan seniman lokal, dan harus dipertahankan agar nilai-nilai budaya tidak tergerus oleh zaman

    BalasHapus
  7. Dengan adanya kegiatan lomba Tari Beskalan tersebut menjadi pengingat bahwa tradisi dan modernitas dapat berjalan beriringan. selain itu, kita sebagai generasi penerus harus menjaga dan mempertahankan warisan budaya ini agar nilai-nilai budaya tidak tergerus oleh zaman.

    BalasHapus
  8. Lomba tari Beskalan merupakan sebuah inisiatif yang sangat positif, baik dalam konteks pelestarian budaya maupun pengembangan seni pertunjukan.Keuntungan utama dari lomba tari Beskalan adalah sebagai wadah kreativitas dan pelestarian budaya lomba semacam ini memberikan kesempatan bagi para penari dan koreografer untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam memadukan teknik tari tradisional dengan elemen-elemen modern, tanpa mengorbankan keaslian dan nilai-nilai yang terkandung dalam tarian tersebut. Ini juga menjadi peluang bagi penari untuk memperkenalkan tari tradisional kepada khalayak yang lebih luas.

    BalasHapus