pengembangan konten MOOC berbasis PjBL (Foto ist.) |
Damariotimes. Malang, 2 Nopember 2024. Proses pengembangan konten MOOC
berbasis PjBL ini disusun secara sistematis menggunakan model ADDIE, yang
terdiri dari lima tahap utama: Analisis, Desain, Pengembangan, Penerapan, dan
Evaluasi. Tahap analisis dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan belajar
mahasiswa dan tantangan-tantangan yang dihadapi dalam memahami materi Analisis
dan Desain Algoritma. Tim dosen UM secara khusus meneliti kebutuhan ini dengan
melibatkan mahasiswa sebagai partisipan langsung untuk memahami keterbatasan
mereka dan elemen apa saja yang perlu dikembangkan dalam MOOC ini.
Pada tahap desain, tim menyusun struktur dan alur materi yang mencakup
modul pembelajaran, video instruksional, dan kuis interaktif yang disajikan
secara menarik. Keterlibatan dua dosen dari bidang seni dan desain, yaitu Nuril
Kusuma Wardani, S.Sn., M.Ds., dan Bunga Fefiana Mustikasari, S.Sn., M.Ds.,
sangat membantu dalam merancang tampilan visual yang tidak hanya fungsional,
tetapi juga estetis dan memudahkan pengguna dalam mengikuti alur pembelajaran.
Tahap pengembangan melibatkan penyusunan materi pembelajaran secara lengkap
dalam bentuk modul, video berlisensi Hak Kekayaan Intelektual (HKI), serta
kuis-kuis online yang dapat diakses mahasiswa kapan saja dan dari mana saja.
Setelah materi selesai, diterapkan di platform MOOC dan diujicobakan kepada
sejumlah mahasiswa untuk memastikan kemudahan akses dan keefektifan pembelajaran.
Hasil akhir dari penelitian ini adalah produk pembelajaran digital yang
terdiri dari 16 pertemuan, yang juga mencakup Ujian Tengah Semester dan Ujian
Akhir Semester. Produk ini dirancang agar mahasiswa memperoleh pengalaman
belajar lengkap dari awal hingga akhir perkuliahan. Selain materi di platform
MOOC, penelitian ini juga menghasilkan buku panduan ber-ISBN dan publikasi
ilmiah di jurnal nasional. Produk ini disusun agar bisa dimanfaatkan oleh
mahasiswa di seluruh Indonesia, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil
dengan akses pendidikan yang terbatas.
Melalui MOOC berbasis PjBL ini, tim berharap mahasiswa memperoleh
pengalaman belajar yang lebih interaktif dan aplikatif. Ketua tim, Joko
Samodra, menjelaskan bahwa melalui pendidikan berbasis proyek, mahasiswa tidak
hanya mempelajari teori, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk
mengaplikasikan teori tersebut dalam konteks praktis. “Kami berharap program
ini dapat memberikan manfaat jangka panjang, membantu mahasiswa memahami materi
dengan lebih baik, serta menjadi bagian dari solusi dalam meningkatkan kualitas
pendidikan vokasi di Indonesia,” ujar Joko.
Reporter : R.Dt.
Editor : MAH
Posting Komentar untuk "Pengembangan dan Dampak MOOC Berbasis PjBL: Upaya UM dalam Peningkatan Pembelajaran Digital (Bagian Kedua)"