Membuat format tampilan adegan taman kesatriaan (Foto ist.) |
Damariotimes. Malang 1 Nopember 2024. SMP
N 15 Malang yang berlokasi di Jl. Bukit Dieng Permai No.8, Pisang Candi, Kota
Malang, telah ditunjuk untuk turut mendukung Festival Singhasari #2, yang akan
digelar pada 29 November 2024. Festival ini bertujuan untuk menghidupkan
kembali nilai-nilai luhur dari era kejayaan Kerajaan Singhasari melalui seni
dan budaya. Sekolah yang dikelilingi perumahan elite ini melibatkan para siswa
dari beragam latar belakang untuk menggambarkan kisah masa lampau yang sarat
makna sejarah dan sosial.
Adegan utama yang ditampilkan
oleh SMP N 15 adalah adegan taman kesatriaan, yang menggambarkan kehidupan di
lingkungan istana pada masa Ken Dedes. Dalam adegan ini, terdapat formasi yang
terdiri dari empat prajurit berkuda yang dipimpin oleh seorang kepala pasukan
dan didampingi oleh lima dayang. Formasi tersebut dipersiapkan untuk menyambut
kehadiran Ken Dedes bersama putra-putranya. Bagian lain dari pertunjukan ini
akan menampilkan sosok heroik Ken Aŋrok dalam petualangannya, diiringi oleh
sepuluh prajurit, yang memberikan nuansa kebesaran Singhasari di hadapan
raja-raja penerusnya, yaitu Anusapati, Mahisa Wunga Tĕlĕng, dan Panji Tohjaya,
dengan pendeta dan dayang-dayang sebagai pendamping.
Penjelasan teknis pada guru dan siswa SMP N 15 di dampingi Pak Kepala Sekolah (Foto ist.) |
Koordinator
kegiatan ini, Indri Dwi Yunitasari, S.Sn., yang juga alumni ISI Surakarta,
memimpin pelatihan tari bagi para siswa. Ia dibantu oleh Satryo, S.Pd., yang
bertindak sebagai koordinator tari SMP N 15. Selain itu, Muhamnad Adi Prasetyo,
M.Pd., guru di sekolah ini yang juga seorang penari jaran dengan teknik dan
ekspresi yang khas, berperan sebagai kepala prajurit dalam pementasan tersebut.
Ibu Indri telah
merancang formasi gerakan yang dinamis, dengan pola gerak dan tenaga yang telah
terbentuk melalui latihan intensif. Namun, dalam persiapan, sempat muncul
usulan dari tim kreatif untuk melakukan konstruksi ulang pada formasi agar
memberikan visualisasi taman kesatriaan yang lebih hidup dan ekspresif. Formasi
yang awalnya tampak terlalu simetris dan konvensional, kemungkinan latihan berikutnya diperlukan
pengubahan fomasi menjadi diagonal, yaitu untuk menciptakan
kesan dramatis dan menghidupkan suasana kehangtan keluarga raja Singhasari tersebut.
Saat mengakhiri latihan, diskusi kecil dengan Bu Indri dan Pak
Satryo, tim juga membahas penghayatan peran khususnya untuk Ken Dedes yang
harus menunjukkan kasih sayang seorang ibu kepada ketiga putranya pada akhir
adegan. Sentuhan, pelukan, dan ekspresi hangat Ken Dedes diharapkan bisa
memperkuat narasi penuh kehangatan dalam menampilkan sosok ibu yang mendidik
dan melindungi.
Dengan latihan
intensif yang terus berjalan dan penghayatan peran yang semakin dalam, SMP N 15
dapat ditingkatkan agar
mencapai tampilan yang berkualitas dalam Festival
Singhasari #2. Penampilan tim
SMP N 15 diharapkan mampu membawa
penonton kembali ke zaman kejayaan Singhasari dan menanamkan nilai-nilai luhur
kerajaan pada generasi muda saat ini.
Reporter : R.Dt.
Editor : MAH
Posting Komentar untuk "Merajut Sejarah Singhasari: SMP N 15 Malang Siap Tampilkan Kisah Ken Dedes dan Putra-Putranya"