Malang Free dances tampil di sebuah pernikahan (Foto ist.) |
Damariotimes. Asal-usul free dance tidak lepas dari pergerakan besar yang terjadi
dalam dunia tari pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, ketika gagasan
anti-formalisme mulai tumbuh sebagai respons terhadap batasan ketat yang
dihadirkan oleh balet klasik. Balet yang telah berkembang menjadi standar dalam
tari Barat memiliki aturan ketat dalam teknik dan bentuk, dengan struktur yang
sangat teratur dan koreografi yang sering dianggap membatasi ekspresi personal.
Para pionir free dance datang dengan semangat untuk meruntuhkan
aturan-aturan ini, memberikan ruang bagi kreativitas individu, gerakan spontan,
dan kebebasan untuk mengekspresikan emosi yang mendalam.
Tokoh utama dalam gerakan free dance adalah Isadora Duncan,
yang dianggap sebagai “ibu dari tari modern.” Duncan mengubah pandangan masyarakat
tentang tari melalui prinsip-prinsip yang menekankan kebebasan gerak dan
spontanitas. Baginya, tari bukan sekadar latihan teknis atau rangkaian gerakan
yang harus ditaati dengan disiplin tinggi. Sebaliknya, ia memandang tari
sebagai bahasa tubuh yang seharusnya muncul secara alami dari jiwa, seirama
dengan pikiran dan emosi sang penari. Duncan menolak mengenakan kostum kaku
atau pointe shoes yang umum digunakan dalam balet; ia lebih memilih mengenakan
pakaian sederhana dan bertelanjang kaki, yang mencerminkan kesederhanaan serta
kedekatan dengan alam dan kesenian Yunani kuno, yang sangat ia kagumi.
Selain Duncan, dua tokoh penting lainnya dalam perkembangan free dance
adalah Ruth St. Denis dan Ted Shawn, yang kemudian mendirikan
sekolah tari terkenal di Amerika Serikat, Jacob’s Pillow. St. Denis dan Shawn
turut menginspirasi gerakan free dance melalui pendekatan yang lebih
spiritual dan multi-kultural dalam tari. Mereka mengeksplorasi gerakan yang
terinspirasi dari budaya-budaya Timur, seperti Mesir dan India, yang
mengajarkan bahwa tari dapat menjadi sarana untuk mencari makna batin dan
ekspresi budaya. Gaya mereka sangat berbeda dari balet yang kaku, dan keduanya
membawa konsep bahwa tari dapat menjadi medium untuk menggali berbagai nilai
budaya dan emosi mendalam, melampaui teknik dan bentuk yang kaku.
Keberadaan free dance pada akhirnya membuka jalan bagi perkembangan
tari kontemporer. Gerakan ini memberi inspirasi kepada generasi berikutnya
untuk mengeksplorasi tubuh mereka sebagai alat ekspresi yang bebas dari
struktur tradisional. Para penari dan koreografer mulai menggabungkan berbagai
elemen dari gerakan tubuh yang organik dan emosional, menciptakan bentuk-bentuk
baru yang menitikberatkan pada kebebasan, spontanitas, dan interaksi tubuh dengan
ruang.
Munculnya free dance mencerminkan perubahan besar dalam cara
masyarakat memandang seni dan tubuh manusia. Tari menjadi lebih dari sekadar
tontonan; ia menjadi bahasa universal yang penuh ekspresi dan makna. Di
panggung tari modern, free dance terus diakui sebagai tonggak penting
yang memungkinkan hadirnya kebebasan dalam gerakan dan sebagai landasan bagi
tari kontemporer yang kita kenal saat ini.
Tim
Damariotimes.
Editor :
R.Dt.
Free dance menjadi tonggak kebebasan ekspresi dalam dunia tari, membuka jalan bagi lahirnya tari modern dan kontemporer yang lebih mengutamakan spontanitas dan ekspresi diri.
BalasHapusSaya sangat mengagumi bagaimana free dance mengubah perspektif terhadap seni tari. Kebebasan dalam gerak dan ekspresi yang diusung oleh tokoh-tokoh seperti Isadora Duncan memberikan inspirasi baru bagi penari dan koreografer untuk mengeksplorasi emosi dan budaya. Ini menunjukkan bahwa tari bukan hanya sekadar teknik, tetapi juga sebagai sarana untuk menyampaikan makna yang dalam.
BalasHapusArtikel ini menyoroti bagaimana free dance membawa perubahan besar dalam dunia tari dengan mengutamakan kebebasan gerakan dan ekspresi individu. Hal ini mengubah tari dari sekadar tontonan menjadi bahasa universal yang lebih mendalam, serta menjadi landasan penting bagi perkembangan tari kontemporer yang lebih inklusif dan eksploratif.
BalasHapusDengan adanya Free Dance dalam masyarakat, menjadikan tari tak hanya sekedar tontonan semata, namun sebagai kebebasan ekspresi yang melandasi hadirnya tari kontemporer saat ini.
BalasHapusdengan adanya free dance kita bisa menyalurkan emosi dan ekspresi kita sendiri melalui tarian kontemporer, jadi kita tidak hanya membawakan tarian berdasarkan ekspresi seseorang, namun setelah free dance hadir kita juga bisa membawakan tarian yang mengekspresikan diri kita
BalasHapusfree dance memiliki dampak yang sangat besar dalam perjalanan tari modern. Dengan mengutamakan kebebasan ekspresi dan gerakan yang tidak terbatas oleh konvensi, free dance membuka jalan bagi inovasi dalam dunia tari.Selain itu, free dance juga memberikan fondasi bagi tari kontemporer yang terus berkembang hingga sekarang, menjadikannya relevan dan penting dalam perkembangan seni pertunjukan modern.
BalasHapus