Sardono W. Kusumo (sumber detik.com) |
Damariotimes. Tokoh-tokoh tari modern generasi
kedua di Indonesia sangat berpengaruh dalam mengembangkan seni tari
kontemporer, membawa inovasi dan ekspresi baru yang memadukan nilai-nilai
tradisional dengan gerakan modern. Generasi ini muncul sekitar akhir 1960-an hingga
awal 1980-an, di mana para penari dan koreografer bereksperimen dengan berbagai
bentuk seni dalam konteks sosial dan politik yang tengah berubah. Tokoh-tokoh
ini tidak hanya menciptakan tarian yang baru dan unik, tetapi juga
memperkenalkan cara berpikir yang lebih terbuka mengenai koreografi, tema, dan
teknik.
1. Sardono W. Kusumo
Sardono W. Kusumo adalah salah satu tokoh penting dalam tari modern
Indonesia yang dikenal karena pendekatannya yang unik dan eksperimental. Lahir
pada 6 Maret 1945 di Surakarta, Sardono mulai belajar tari tradisional Jawa
sejak usia muda dan kemudian melanjutkan karirnya dengan menggabungkan
unsur-unsur teater, tari, dan seni visual dalam karya-karyanya. Karya Sardono
yang terkenal, seperti "Dongeng dari Dirah," mengeksplorasi tema-tema
mitologi Jawa sambil memberikan interpretasi kontemporer. Sardono juga dikenal
sebagai seniman yang peduli dengan isu lingkungan, yang ditunjukkan dalam
karya-karyanya yang menggunakan alam sebagai latar panggung.
2. Bagong Kussudiardja
Bagong Kussudiardja, lahir pada 9 Oktober 1928 di Yogyakarta, merupakan
pionir dalam memperkenalkan gaya tari modern di Indonesia. Bagong belajar tari
dari berbagai guru, termasuk maestro tari klasik Jawa di Keraton Yogyakarta,
sebelum akhirnya menciptakan gaya yang lebih bebas dan ekspresif. Ia banyak
mengambil inspirasi dari budaya dan cerita rakyat Indonesia serta memadukannya
dengan teknik tari modern. Bagong mendirikan Pusat Latihan Tari Bagong
Kussudiardja (PLT Bagong) di Yogyakarta, yang hingga kini menjadi tempat
belajar seni tari modern dan tradisional bagi generasi muda.
3. Retno Maruti
Retno Maruti dikenal sebagai salah satu tokoh yang berhasil memadukan
keanggunan tari klasik Jawa dengan elemen-elemen tari modern. Lahir pada 8
Maret 1947 di Jakarta, Retno awalnya mempelajari tari klasik Jawa, khususnya
gaya Surakarta, dan kemudian mengembangkan gaya tarinya sendiri. Melalui grup
tari Maruti Dance Theatre, ia menyajikan karya-karya yang menampilkan
interpretasi ulang cerita tradisional dengan pendekatan modern. Salah satu
karyanya yang terkenal adalah "Gathutkaca Gandrung," yang mengisahkan
perjalanan cinta dalam cerita pewayangan tetapi dengan koreografi yang segar
dan berbeda.
4. Boi G. Sakti
Boi G. Sakti adalah koreografer yang dikenal dengan gaya tariannya yang
menggabungkan unsur tari tradisional dengan seni teater dan visual modern.
Lahir pada 1957 di Bali, Boi sangat terpengaruh oleh kekayaan budaya Bali dan
Jawa, serta pendidikan seninya di Eropa. Karya-karya Boi seperti
"Aku" dan "Nafas Nafsu" menampilkan perpaduan dramatis
antara gerakan, musik, dan visual yang menciptakan pengalaman emosional yang
mendalam bagi penontonnya.
Gaya dan Pengaruh
Para tokoh generasi kedua ini membawa gaya yang beragam namun memiliki ciri
khas: eksplorasi tubuh dan gerak sebagai media ekspresi bebas, penggunaan
elemen visual seperti pencahayaan dan set panggung, serta pencampuran cerita
tradisional dengan tema-tema sosial kontemporer. Mereka juga sering
menghadirkan karya yang sarat dengan kritik sosial, refleksi budaya, atau
eksplorasi identitas bangsa. Pionir-pionir ini membuka jalan bagi generasi
selanjutnya untuk terus mengeksplorasi batasan seni tari, membawa
keanekaragaman budaya Indonesia ke panggung dunia, dan memperkaya seni tari
dengan interpretasi baru yang menggugah.
Penulis :
R.Dt.
Editor : H.Gum
Tokoh" Ini sangatlah modern sekali
BalasHapusTokoh tari modern generasi kedua di Indonesia berperan penting dalam mengembangkan tari kontemporer dengan memadukan nilai tradisional dan gerakan modern. Muncul antara akhir 1960-an hingga awal 1980-an, mereka menciptakan tarian inovatif dan memperkenalkan pemikiran baru dalam koreografi, tema, dan teknik, di tengah perubahan sosial dan politik.
BalasHapusMenurut saya, kontribusi mereka dalam menciptakan karya seni yang unik dan relevan sangat menginspirasi. Mereka tidak hanya merespons perubahan sosial dan politik, tetapi juga membuka jalan bagi eksplorasi yang lebih luas dalam dunia tari, memungkinkan seni ini tetap hidup dan berkembang seiring waktu.
BalasHapusTokoh-tokoh tari modern generasi kedua di Indonesia sangat berpengaruh dalam mengembangkan seni tari kontemporer, membawa inovasi dan ekspresi baru yang memadukan nilai-nilai tradisional dengan gerakan modern.
BalasHapusmelalui artikel ini, saya sbg pelaku dlm tari modern merasa ter edukasi.
BalasHapusmenyoroti peran penting para seniman tari modern yang lahir antara akhir 1960-an dan awal 1980-an dalam menggabungkan tradisi dan inovasi. Tokoh-tokoh seperti Sardono W. Kusumo, Bagong Kussudiardja, Retno Maruti, dan Boi G. Sakti membawa pendekatan baru dalam tari, menggabungkan elemen tradisional Indonesia dengan gaya modern. Eksperimen mereka tidak hanya memperkaya seni tari tetapi juga menciptakan ruang bagi kritik sosial dan refleksi budaya yang relevan dengan konteks zaman mereka.
BalasHapusTokoh-tokoh tari modern generasi kedua di Indonesia sangat berpengaruh dalam mengembangkan seni tari kontemporer membawa inovasi dan ekspresi baru yang memadukan nilai-nilai tradisional dengan gerakan modern
BalasHapusDengan menggabungkan elemen tradisional dan kontemporer, para penari dan koreografer saat ini berhasil menciptakan karya-karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menggugah pemikiran.
BalasHapuskontribusi mereka dalam menciptakan karya seni sangat unik dan sangat menginspirasi
BalasHapusDari artikel diatas saya jadi tau bahwa tari modern generasi ke 2 sangat berpengaruh di zaman sekarang
BalasHapusDari artikel diatas, tokoh tari modern yang muncul dari tahun 1960-1980 an sangat penting untuk menjadi inspirasi anak muda zaman sekarang yang berada di didunia seni khususnya seni tari.
BalasHapus