Menghidupkan Tradisi Tumapel: Eksplorasi Potensi Siswa SMP 12 Malang dalam Persiapan Festival Singosari Culture Parade

 

eksplorasi siswa SMP 12 yang potensial (foto ist.)


Damariotimes. Malang, 29 Oktober 2024.Dalam rangka persiapan menuju acara Singosari Culture Parade, siswa-siswi dari SMP 12 Malang di bawah bimbingan Bu Akhirulwati mengadakan latihan intensif untuk menghidupkan kembali suasana pasar tradisional Tumapel pada masa Raja Ken Arok. Sekolah yang berlokasi di Jl. Slamet Supriadi No.49, Bandungrejosari, Malang ini memberikan wadah bagi para siswa untuk menggali bakat mereka dalam seni peran serta memperdalam penghayatan budaya sejarah.

Sepuluh siswa terpilih yang terdiri dari lima laki-laki dan lima perempuan berperan sebagai karakter-karakter khas pasar tradisional Tumapel. Mulai dari para kuli angkut yang sibuk menata lapak bambu, hingga pedagang perempuan yang menggelar dagangan, suasana pasar desa diciptakan sedemikian rupa untuk menangkap keasrian dan keramahan suasana zaman itu. Bu Akhirulwati, sebagai guru pendamping, mengungkapkan bahwa eksplorasi ini tidak hanya sekedar latihan untuk tampil, tetapi juga cara untuk menggali potensi tersembunyi dari setiap siswa.

Dalam adegan tersebut, ada satu siswa yang menunjukkan bakat alami yang menonjol dalam berperan sebagai seorang anak yang berjalan bersama keluarganya. Meskipun orang tua di adegan itu diperankan oleh teman-teman sekelasnya, ia dapat memerankan perannya dengan begitu mendalam dan terlihat nyata, seolah benar-benar bagian dari keluarga. Hal ini menarik perhatian Bu Akhirulwati, yang menyatakan bahwa penghayatan seperti ini merupakan bakat alami yang perlu didukung dan dikembangkan.

Para siswa juga terlibat dalam interaksi sosial seperti layaknya pasar desa, termasuk adegan penjual dawet ayu dan penjual tape yang menawarkan dagangannya. Tidak hanya itu, adegan lainnya menampilkan sketsa pengamen topeng moyet, yang semakin memperkaya suasana pasar tradisional dengan hiburan khas rakyat. Di antara riuh rendah keramaian pasar, terdengar suara kentongan ‘titir’—tanda tradisional untuk memperingatkan warga desa tentang bencana seperti kebakaran. Suara ini menciptakan jeda dramatik yang memperkuat klimaks adegan, membawa nuansa ketegangan yang khas dalam kebudayaan desa pada zaman tersebut.

Latihan ini dipersiapkan secara serius dengan mengacu pada arahan art director, Robby Hidajat, yang membantu menyusun formasi dan skenario. Bu Akhirulwati bersama timnya berkomitmen melengkapi berbagai properti agar setiap adegan tampil maksimal dan autentik. Setiap peran dirancang dengan detail yang mengundang siswa untuk memahami karakter-karakter tersebut dengan lebih dalam. Dukungan penuh ini diharapkan dapat memperkuat rasa percaya diri siswa-siswi SMP 12 Malang dalam berkarya, serta mengenalkan mereka pada kekayaan budaya leluhur yang berharga.

Kegiatan eksplorasi ini tidak hanya berfokus untuk mengenal dan menghargai budaya serta sejarah daerah mereka. Perjalanan mereka dalam menghidupkan adegan pasar Tumapel adalah langkah penting dalam membangun kesadaran budaya di kalangan generasi muda. Singosari Culture Parade akan menjadi ajang bagi mereka untuk menunjukkan potensi dan kreativitas yang telah mereka asah, sekaligus menjadi saksi bagaimana mereka menyelami dan memaknai kisah-kisah masa lampau.

 

Reporter : R.Dt.

Editor     : MAH

 

14 komentar untuk "Menghidupkan Tradisi Tumapel: Eksplorasi Potensi Siswa SMP 12 Malang dalam Persiapan Festival Singosari Culture Parade"

  1. Kegiatan tersebut sangat bermanfaat, dikarenakan event parade budaya seperti ini dapat membuat siswa saat ini lebih dalam mengenal akan budaya daerahnya sendiri. Mengingat banyaknya anak muda saat ini yang lupa bahkan tidak tahu budaya di daerah tinggalnya. Selain itu kegiatan ini juga memiliki potensi untuk mengembangkan bakat peserta didiknya

    BalasHapus
  2. Kegiatan yang sangat bermanfaar bagi siswa karena mengembangkan bakat seni mereka dan mengenal lebih dalam budaya lokal. Latihan ini tidak hanya memperkaya kreativitas, tetapi juga menumbuhkan apresiasi terhadap sejarah dan tradisi.

    BalasHapus
  3. arikel ini menunjukkan bagaimana siswa tidak hanya belajar tentang budaya mereka, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam melestarikannya. Keterlibatan siswa dalam persiapan festival dapat meningkatkan rasa memiliki terhadap tradisi lokal, sekaligus mengembangkan keterampilan sosial dan kreatif mereka. Selain itu, kegiatan seperti ini juga penting untuk memperkenalkan budaya kepada generasi muda dan menjaga agar tradisi tetap hidup. Semoga upaya ini dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk melakukan hal serupa

    BalasHapus
  4. kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan minat juga bakat siswa serta dpt memperkenalkan budaya serta sejarah yg ada dalam daerah mereka.

    BalasHapus
  5. Dengan adanya kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa-siswi untuk mengembangkan bakat seni mereka dan memperkuat rasa percaya diri mereka untuk mengembangkan seni.

    BalasHapus
  6. kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa dalam pengembangan bakat dalam setiap individu mereka

    BalasHapus
  7. Dalam event tersebut tertera jelas bahwa kegiatan yang dilakukan berdampak positif bagi siswa siswi SMP 12 Malang, dalam kegiatan tersebut juga dapat dijadikan sebagai sarana pengembangan bakat siswa siswi karena para siswa siswi dapat menunjukkan talenta yang dimiliki siswa siswi dan mengasah kreativitas mereka.

    BalasHapus
  8. dengan adanya kegiatan ini sangat berguna untuk melatih kreatifitas siswa smpn 12 malang tentang budaya seni di jawa. event ini sangat bermanfaat bagi siswa tersebut

    BalasHapus
  9. Perbanyak kegiatan seperti ini untuk mengasah minat dan bakat siswa agar budaya tidak tergerus oleh perkembangan zaman

    BalasHapus
  10. Dengan adanya artikel tentang explorasi potensi untuk siswa smp sangat menginspiratif pembaca, dengan adanya artikel ini mungkin dapat menjadi acuan pada siswa smp seterusnya untuk generasi Indonesia yang lebih baik.

    BalasHapus
  11. Kegiatan tersebut tidak hanya sebagai pengembangan potensi dan kreativitas siswa, tetapi juga untuk mengenal dan menghargai budaya sejarah daerah yang harus di lestarikan. Hal ini menjadi langkah penting dalam membangun kesadaran budaya di kalangan generasi muda.

    BalasHapus
  12. Dita Andhika Raja Patmi31 Oktober 2024 pukul 08.37

    Kegiatan yang butuh dilestarikan karena dapat mengembanglan potensi siswa dan kreativitas siswa tentanh kebudayaan daerah di kalangan generasi muda sekarang dan mendatang

    BalasHapus
  13. dengan diadakannya kegiatan seperti ini siswa/siswi dapat mengembangkan bakatnya

    BalasHapus
  14. Dengan adanya kegiatan seperti itu, bisa memberikan wadah bagi para siswa atau anak untuk menggali bakat bakat mereka dalam seni peran dan juga bisa memperdalam penghayatan budaya sejarah

    BalasHapus