Eksplorasi adegan Padepoikan Empu Gandring (Foto ist.) |
Damariotimes. Malang, 30 Oktober 2024. SMP
24 Malang, yang berlokasi di Gg. Makam, Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota
Malang, berkesempatan menunjukkan potensi seni drama melalui partisipasi dalam
acara Singosari Culture Parade. Enam siswa terpilih akan berperan dalam kisah
yang bertemakan cerita rakyat Kerajaan Singosari, termasuk legenda Raja Ken
Arok dan Ken Dedes, dalam sebuah penampilan yang bertajuk "Cakrawala
Mandala Dwipantara." Penampilan ini menekankan nilai-nilai budaya lokal
dan memperkenalkan siswa pada kisah bersejarah melalui seni drama yang
mendalam.
Salah satu adegan
utama yang akan ditampilkan adalah "Padepokan Empu Gandring," adegan
di mana Empu Gandring, seorang empu legendaris pembuat keris, bekerja membuat
senjata pesanan Ken Arok. Dalam adegan ini, Empu Gandring akan diperankan oleh
seorang guru Bahasa Indonesia, yang berpengalaman dalam melatih siswa dalam
seni drama. Selain itu, enam siswa
tersebut adalah: Aji Satria, Athaya
Rizky Cahya Cleoandra,Bryan Kresna Alfarizy, Fathir Bisma Mariana, Farhan Ibnu
Shabil, dan Muhammad Rizky Aditya Rasya. Mereka akan berperan sebagai
pekerja pande besi yang bekerja keras mengumpulkan kayu bakar untuk membantu
proses pembuatan keris.
Robby Hidajat, Art
Director dari festival ini, bersama guru seni SMP 24 Malang, Noveriana
Kartikasari, S. Pd. (Guru seni
budaya alumni PSTM UM), memberikan panduan dalam eksplorasi bentuk
adegan yang otentik dan penuh emosi. Salah satu cara kreatif yang dilakukan
adalah dengan mengharuskan siswa membawa tas sekolah mereka yang memiliki berat
sekitar 4-5 kilogram, guna mendalami peran mereka sebagai pekerja di padepokan,
yang menggambarkan betapa kerasnya usaha yang dibutuhkan untuk bekerja sebagai
pandai besi di masa lampau.
Empu Gandring, diperanakan oleh M. Fernanda Adi
Pradana, M.Pd. tampilan pada adegan ini digambarkan sebagai sosok yang
kurus dan berperawakan kecil, tidak hanya menonjolkan kekuatan fisik, namun
juga spiritual, sebab masyarakat saat itu meyakini bahwa empu pembuat keris
memiliki kedekatan dengan dunia supranatural. Pemahaman mendalam akan karakter
Empu Gandring diharapkan dapat membangkitkan pengalaman berharga bagi para
siswa yang tampil, memberikan makna historis dan filosofis melalui penampilan
mereka di Singosari Culture Parade.
Eksplorasi dan
pembentukan adegan berlangsung dengan efektif. Para siswa, yang sudah memiliki
pengalaman dalam drama, dapat menyelesaikan formasi dasar dalam waktu satu jam.
Latihan intensif selanjutnya akan terus dibimbing oleh guru pendamping untuk
memastikan setiap adegan hidup dan menyatu dengan penonton, membangkitkan
kembali semangat dan nilai budaya dari masa kejayaan Tumapel.
Dengan potensi yang
terasah melalui arahan guru seni
budaya dan dukungan pihak sekolah, siswa-siswa SMP 24 Malang diharapkan
mampu menampilkan pertunjukan yang autentik dan sarat makna dalam acara
kebudayaan bergengsi ini.
Reporter : R.Dt.
Editor : MAH
Wahh keren sekali untuk anak SMP sudah dapat ikut dalam acara drama dalam festival Singosari culture parade dengan sangat baik dan bagus.
BalasHapusArtikel ini menunjukkan bagaimana siswa tidak hanya belajar tentang budaya dan tau tentang budaya, tetapi juga aktif dalam berpartisipasi dalam melestarikan budaya
BalasHapus