I Made Mandra (tengah) (Foto ist.) |
Damariotimes. Denpasar Bali, 2 Oktober 2024. I Made Mandra, seorang
pemandu wisata profesional yang sangat dihormati di dunia pariwisata Bali,
telah mengabdikan hidupnya untuk memperkenalkan keindahan sosial, budaya, dan
sejarah Bali kepada wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Mandra, yang akrab dipanggil
"PakDe" oleh bos trevel Wahana, Mas Samsul, memulai kariernya di
dunia pariwisata pada tahun 1996. Sebelum bergabung dengan Wahana, PakDe telah
memiliki pengalaman yang cukup panjang dalam dunia perhotelan, khususnya
sebagai manajer pemasaran di sebuah hotel terkemuka di Bali.
PakDe bukan hanya
sekadar pemandu wisata biasa. Kepiawaiannya dalam menjelaskan nilai-nilai
budaya dan tradisi Bali kepada wisatawan menjadi kelebihan yang membuatnya
sangat dihargai oleh Wahana, yang pada saat itu dikelola oleh Mas Samsul.
Pemahaman mendalam PakDe tentang adat, ritual, dan sejarah Bali memberikan
warna tersendiri dalam setiap perjalanan wisata yang dia pandu. Menyadari
potensinya, Mas Samsul mengajaknya untuk bergabung dengan trevel Wahana, yang
membutuhkan seseorang dengan keahlian khusus dalam menjelaskan budaya kepada
wisatawan asing. PakDe kemudian menjadi salah satu pemandu wisata utama yang
direkrut oleh Dinas Pariwisata Bali.
Sebagai pemandu
wisata yang berpengalaman, PakDe tidak hanya mengantarkan wisatawan untuk
melihat tempat-tempat indah di Bali, tetapi juga memperkenalkan mereka pada
makna mendalam di balik setiap tradisi yang ada. Dari upacara adat hingga
arsitektur pura yang sakral, PakDe mampu memberikan penjelasan yang rinci dan
menarik, membuat para wisatawan tidak hanya mengagumi Bali secara visual,
tetapi juga memahami jiwa dan filosofi yang tertanam di dalamnya.
Namun, perjalanan
karier PakDe tidak selalu mulus. Ketika pandemi COVID-19 melanda dunia pada
tahun 2021-2022, sektor pariwisata Bali pun ikut terkena dampak besar.
Wisatawan berkurang drastis, dan banyak pekerja di sektor ini yang kehilangan
penghasilan, termasuk PakDe. Meskipun begitu, latar belakang PakDe sebagai
petani membantu menyelamatkan kondisi ekonominya selama masa-masa sulit
tersebut. Kehidupannya di desa dengan kearifan lokal yang kuat dan kemampuannya
bertani membuat PakDe tetap bertahan, meski industri pariwisata terpuruk.
Setelah pandemi
mereda, trevel Wahana kembali merekrut PakDe, menyadari pentingnya sosoknya
dalam membangkitkan pariwisata Bali. Pengalaman dan pengetahuannya yang luas
sangat dibutuhkan, terutama saat pariwisata Bali mulai pulih. Namun, takdir
membawa tantangan baru bagi PakDe. Saat ini, ia harus menghadapi masalah
kesehatan yang cukup serius, yakni gagal ginjal, yang memaksanya untuk
menjalani cuci darah dua kali seminggu. Walaupun demikian, semangatnya untuk
bekerja tetap menyala. PakDe merasa bahwa pekerjaannya sebagai pemandu wisata
adalah panggilan jiwa, dan meski kesehatannya harus lebih diperhatikan, ia
tetap antusias melayani wisatawan, terutama untuk trevel Wahana yang telah
menjadi bagian dari hidupnya selama lebih dari dua dekade.
Dedikasi PakDe pada
pekerjaannya menunjukkan betapa kuatnya hubungan antara individu dengan budaya
yang mereka representasikan. Bagi PakDe, menjadi pemandu wisata bukan hanya
soal pekerjaan, tetapi juga tentang menjaga warisan leluhur Bali dan
memperkenalkannya kepada dunia. Walaupun kesehatannya kini menuntut lebih
banyak perhatian, PakDe tetap berdedikasi untuk memberikan yang terbaik bagi
wisatawan, khususnya mereka yang datang melalui trevel Wahana. Para wisatawan
yang berkesempatan dipandu oleh PakDe tidak hanya akan mendapatkan perjalanan
wisata, tetapi juga pengalaman spiritual dan edukasi yang mendalam tentang kekayaan
budaya Bali.
PakDe, dengan segala
keterbatasan fisik yang kini dihadapinya, masih terus menginspirasi banyak
orang di sekitar, baik di kalangan rekan-rekan kerjanya maupun para wisatawan
yang dilayaninya. Sosoknya sebagai pemandu wisata tidak hanya profesional,
tetapi juga penuh kebijaksanaan yang lahir dari pemahaman mendalam akan budaya
dan sejarah Bali. Semangat juangnya di tengah tantangan kesehatan yang berat
menjadi teladan bagi banyak orang tentang ketulusan dalam bekerja dan cinta
terhadap budaya yang ia junjung tinggi.
Dengan kondisi yang
harus terus ia kelola, PakDe tetap berharap dapat terus berkontribusi dalam
dunia pariwisata Bali, selama ia masih mampu. Pemandangan wajahnya yang ramah
dan penuh semangat saat menyambut para wisatawan adalah bukti bahwa dedikasinya
pada Bali, budaya, dan pariwisata tidak akan pernah pudar. PakDe adalah contoh
nyata bahwa sebuah pekerjaan yang dilakukan dengan hati dan cinta dapat
memberikan dampak yang besar, bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang-orang
di sekitar.
Reporter : R.Dt.
Editor : MAH
Pekerjaan yang mulia dan dengan adanya beliau wisatawan lokal maupun mancanegara menjadi lebih tahu tentang nilai budaya dan tradisi di Bali
BalasHapusPekerjaannya tidak hanya sebagai pemandu wisata yang mengantarkan ke tempat-tempat yang menarik tetapi juga menjelaskan nilai budaya dan tradisi Bali kepada wisatawan lokal maupun mancanegara, sehingga membuat para wisatawan tidak hanya mengagumi Bali secara visual tetapi memahami makna filosofi didalamnya
BalasHapusSaya salut kepada PakDe, dengan segala keterbatasan fisik yang kini dihadapinya, masih terus menginspirasi banyak orang di sekitar, baik di kalangan rekan-rekan kerjanya maupun para wisatawan yang dilayaninya.
BalasHapuspekerjaan yang mulia, tidak hanya memandu tapi juga memberikan ilmu baru pada semua pengunjung. membuat pengunjung nyaman dan mengerti budaya di bali yang banyak memiliki makna filosofis.
BalasHapusSebagai pemandu wisata yang berpengalaman, PakDe tidak hanya mengantarkan wisatawan untuk melihat tempat-tempat indah di Bali, tetapi juga memperkenalkan mereka pada makna mendalam di balik setiap tradisi yang ada. Dari upacara adat hingga arsitektur pura yang sakral, PakDe mampu memberikan penjelasan yang rinci dan menarik, membuat para wisatawan tidak hanya mengagumi Bali secara visual, tetapi juga memahami jiwa dan filosofi yang tertanam di dalamnya.
BalasHapus