Dua Merpati di Makam Piter Jangkung


Dua Merpati di Makam Piter Jangkung (gambar AI)


Damariotimes. Di suatu sore yang lembut, di bawah langit yang berpendar keemasan, Lasmini berjalan menuju makam Piter Jangkung. Di desa kecilnya, makam itu sebuah tempat yang mengandung misteri dan rasa kagum. Warga desa percaya bahwa Piter Jangkung, yang dulu dikenal sebagai orang Belanda yang memiliki kesaktian, telah meninggalkan perlindungan ghaib bagi desa bahkan setelah wafat.

Setelah melewati deretan pohon beringin yang kokoh, Lasmini sampai di depan makam tua itu. Tanpa alasan yang jelas, ia sering mengunjungi makam Piter Jangkung. Bukan untuk berdoa atau meminta sesuatu, tapi hanya merasa betah di sana. Di makam itu, ketenangan menyelimuti, seperti ada semilir angin yang berbisik penuh kedamaian.

Sore itu, Lasmini memperhatikan sesuatu yang aneh. Di atas makam Piter Jangkung, dua ekor merpati putih bertengger dengan damai. Mereka tidak terbang atau terusik meski Lasmini semakin dekat. Lasmini memandang kagum. Burung-burung itu tampak berbeda, seakan membawa aura tenang yang jarang ia rasakan dari burung lain.

“Kenapa kalian selalu ada di sini?” bisik Lasmini, setengah bercanda. Tentu, burung-burung itu tidak menjawab. Namun, anehnya, salah satu merpati menoleh padanya, matanya tajam dan dalam. Lasmini merasa seperti sedang diawasi, bukan dengan rasa tidak nyaman, melainkan dengan kehangatan.

Hari demi hari berlalu, dan Lasmini mulai rutin mengunjungi makam itu. Dua merpati putih selalu ada di sana, seolah mereka menjaga makam Piter Jangkung. Warga desa mulai memperbincangkan keanehan ini. “Mungkin itu jelmaan penjaga makam,” kata Pak Badu, salah satu tetua desa. Ada pula yang mengatakan bahwa itu adalah tanda kasih Piter Jangkung pada desanya.

Suatu hari, rasa penasaran membuat Lasmini bertanya kepada neneknya tentang legenda Piter Jangkung dan burung-burung misterius itu.“Kamu tahu, Lasmini,” kata neneknya sambil memandang jauh, “Piter Jangkung itu dulu punya dua ekor burung merpati yang sangat dia sayangi. Burung-burung itu selalu kembali ke rumah meski terbang jauh. Mereka tak pernah meninggalkannya. Setelah beliau meninggal, burung-burung itu menghilang. Tak ada yang tahu kemana perginya.”

Lasmini terdiam, hatinya bergolak oleh rasa penasaran yang makin kuat. Apakah mungkin kedua merpati itu adalah penjelmaan burung peliharaan Piter Jangkung? Apakah mereka kembali untuk menjaga tuannya di alam sana?

Malam itu, Lasmini memimpikan Piter Jangkung. Dalam mimpinya, Piter Jangkung tampak tersenyum lembut padanya. Di kedua bahunya bertengger dua ekor merpati putih. “Jaga desa ini, Lasmini,” kata Piter Jangkung dalam mimpi, “Seperti merpatiku yang selalu setia menjaga.”

Ketika Lasmini terbangun, hatinya terasa hangat. Ia tidak tahu apakah itu sekadar mimpi atau pesan nyata dari dunia lain. Namun satu hal yang pasti: ia merasa seperti telah diberi amanat. Sejak saat itu, Lasmini berjanji dalam hati untuk menjaga kedamaian desanya, setia seperti dua merpati di makam Piter Jangkung.

 

Penulis: R.Dt.

Editor  : H. Gum,

 

2 komentar untuk "Dua Merpati di Makam Piter Jangkung"

  1. artikel ini menawarkan perspektif yang unik tentang makna budaya dan sejarah di balik situs makam tersebut. Penempatan merpati bisa melambangkan kedamaian, harapan, atau hubungan dengan alam, dan dalam konteks makam, bisa jadi mencerminkan penghormatan terhadap sosok yang dianggap penting.

    Cerita di balik Peter Jangkung dan keberadaan merpati di makamnya mungkin juga memberikan wawasan tentang nilai-nilai yang dijunjung oleh masyarakat setempat. Ini bisa menjadi cara untuk mengenang dan menghormati seseorang yang telah berkontribusi pada komunitas, baik dalam aspek sosial maupun budaya.

    BalasHapus
  2. Artikel "Dua Merpati di Makam Piter Jangkung" di Damariotimes menuturkan kisah Lasmini yang menemukan kedamaian di makam Piter Jangkung, seorang sosok legendaris desa. Di sana, ia menyaksikan dua merpati putih yang selalu ada, seakan menjaga makam.

    BalasHapus