Drs. Sunari, seniman dan guru seni rupa di Malang mengapresiasi Candhik Rojomolo (Foti ist,) |
Damariotimes. Canthik Rojomolo dan Canthik
Rajamala adalah dua simbol mistis penting dalam tradisi pelayaran Jawa yang
berakar pada kepercayaan lokal dan sejarah panjang budaya maritim di Indonesia.
Keduanya, meski berasal dari periode dan latar belakang yang berbeda, sama-sama
berfungsi sebagai pelindung spiritual, menjaga perahu dari bahaya fisik dan
supranatural saat berlayar.
Canthik Rojomolo: Simbol Perlindungan Pelayaran
Canthik Rojomolo adalah ornamen kayu tradisional yang menghiasi bagian
haluan atau buritan perahu Jawa. Rojomolo digambarkan sebagai makhluk mitologis
dengan wajah menyeramkan, mata besar, gigi runcing, dan ekspresi yang garang.
Bentuk fisik Rojomolo ini memiliki makna filosofis sebagai perlambang
keberanian dan keteguhan hati nelayan yang berhadapan dengan ombak besar dan
ancaman alam. Sosok Rojomolo dipercaya mampu menangkal bahaya dari roh jahat serta
malapetaka laut.
Dalam tradisi spiritual Jawa, pemasangan Canthik Rojomolo juga melibatkan
ritual khusus yang dilakukan sebelum perahu digunakan. Ritual ini bertujuan
memohon berkah perlindungan kepada kekuatan alam dan roh leluhur. Ukiran
Canthik ini tidak hanya berfungsi sebagai jimat, tetapi juga menambah estetika
kapal dengan bentuk pahatannya yang penuh detail dan makna simbolis.
Canthik Rajamala: Saksi Bisu Kejayaan Keraton Surakarta
Berbeda dengan Rojomolo, Canthik Rajamala merupakan bagian dari
kapal kerajaan Kyai Rajamala, sebuah kapal besar yang dimiliki oleh
Keraton Kasunanan Surakarta pada abad ke-19. Canthik Rajamala menjadi simbol
kekuatan dan kekuasaan kerajaan, terbuat dari kayu jati yang berasal dari Hutan
Donoloyo, hutan keramat di Jawa Tengah.
Menurut sejarah, Canthik Rajamala dibuat oleh Putra Mahkota Paku Buwono
IV, Raden Mas Sugandi, atau dikenal juga sebagai KGPAA Mangkunegara III
pada akhir abad ke-18 hingga awal abad ke-19. Ukiran Canthik ini berbentuk
wajah raksasa, menyerupai tokoh mitologis Rajamala dalam kisah pewayangan.
Sosok ini digambarkan dengan wajah merah menyala, mata melotot, taring tajam,
rambut tebal, dan kumis besar. Dalam mitologi, Rajamala adalah makhluk setengah
manusia setengah raksasa yang memiliki kekuatan luar biasa, digunakan sebagai
lambang penolak bala atau energi negatif.
Canthik Rajamala tak hanya berfungsi sebagai ornamen kapal, tetapi juga
menjadi simbol penting dalam berbagai peristiwa bersejarah. Kapal Kyai
Rajamala yang dilengkapi dengan Canthik ini mengarungi Sungai Bengawan
Solo, dan menjadi saksi berbagai momen penting dalam sejarah Keraton,
seperti perjalanan untuk menjemput Putri Pamekasan Madura oleh Paku
Buwono IX, serta iring-iringan pernikahan kerajaan di mana kapal dihiasi
panji-panji, bendera, dan diiringi bunyi gamelan.
Makna Filosofis dan Historis
Secara filosofis, baik Canthik Rojomolo maupun Canthik Rajamala mengandung
simbolisme perlindungan dan keberanian. Rojomolo, dalam tradisi perahu nelayan,
berfungsi sebagai pelindung dari kekuatan supranatural, sedangkan Rajamala
mencerminkan kekuatan raja dan kekuasaan duniawi.
Keduanya juga mencerminkan hubungan antara manusia dengan alam dan dunia
spiritual. Masyarakat Jawa meyakini bahwa setiap perjalanan, baik di darat maupun
di laut, selalu terkait dengan kekuatan alam yang harus dihormati dan
dimohonkan restu. Canthik-canthing ini menjadi medium untuk berkomunikasi
dengan kekuatan-kekuatan tersebut, memastikan keselamatan perjalanan.
Secara historis, Canthik Rajamala tidak hanya memiliki peran
spiritual, tetapi juga politis. Kehadirannya di kapal kerajaan menunjukkan
kemegahan dan kebesaran Keraton Surakarta di masa lalu, serta pentingnya kapal
sebagai alat transportasi dan simbol status sosial.
Warisan Budaya
Saat ini, baik Canthik Rojomolo maupun Canthik Rajamala masih dapat dilihat
sebagai bagian dari peninggalan budaya yang terus dihormati. Canthik
Rajamala disimpan di Museum Keraton Surakarta dan Museum
Radyapustaka di Solo, menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu dan simbol
penting dalam tradisi maritim Jawa. Ukiran Canthik ini juga merupakan bagian
dari warisan seni pahat kayu yang rumit dan penuh dengan makna filosofis.
Dengan demikian, Canthik Rojomolo dan Rajamala tidak hanya
sekadar ornamen dekoratif pada perahu, tetapi juga simbol spiritual, historis,
dan estetis yang mewakili kearifan lokal masyarakat Jawa serta hubungan erat
antara manusia, alam, dan kekuatan ilahi dalam tradisi pelayaran.
Tim
Damariotimes.
Editor : R.Dt.
Dalam artikel ini saya mendapatkan pengetahuan baru tentang suatu cerita budaya. Pada bacaan di atas membahas peran penting dari elemen-elemen simbolis dalam budaya maritim Jawa. yang mana merupakan ornamen yang tidak hanya memiliki Nilai estetik, tetapi juga adanya kepercayaan mistis yang dipercaya sebagai pelindung para pelaut dari bahaya.
BalasHapusDalam artikel ini saya dapat mengetahui suatu cerita budaya yang membahas aspek penting Canthik Rojomolo dan Rajamala yang tidak hanya sekadar ornamen dekoratif pada perahu, tetapi juga simbol spiritual, historis, dan estetis yang mewakili kearifan lokal masyarakat Jawa serta hubungan erat antara manusia, alam, dan kekuatan ilahi dalam tradisi pelayaran.
BalasHapus