Berkunjung ke Galeri Nyoman Erawan di Banjar Dlodtangluk, Sukawati, Gianyar, Bali

 

Nyoman Erawan memiliki kebebasan hidup sebagai seniman (Foto ist.)

Damariotimes. Sukowati, 8 September 2024. Nyoman Erawan, lahir pada 27 Mei 1958 di Banjar Dlodtangluk, Sukawati, Gianyar, Bali, tumbuh di lingkungan yang kaya akan seniman, mulai dari pelukis, pemahat, penari, hingga musisi. Dari usia muda, Erawan sudah memutuskan untuk menekuni jalan seni. Keputusan ini membawanya masuk ke Sekolah Menengah Seni di Denpasar pada masa remajanya. Tak lama setelah itu, ia melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta di Jawa Tengah untuk menempuh pendidikan tinggi di Institut Seni Indonesia, di mana ia meraih gelar sarjana seni rupa.

Pendidikan di dua institusi tersebut membentuk persepsi Erawan dalam seni dan memperluas pemahamannya tentang hubungan antara visual seni tradisional Bali dengan teknik dan pendekatan seni Barat. Dialog antara dua dunia tersebut terlihat jelas dalam karya-karya Erawan hingga saat ini.

di Galery Nyoman Erawan (foto ist.)


Sejak tahun 1983, Erawan telah bekerja dan hidup sebagai seniman. Selama kurang lebih 25 tahun, ia telah berkarya di berbagai bidang seni, menunjukkan bakatnya dalam seni visual dan seni pertunjukan. Karya-karyanya terinspirasi oleh filosofi kehidupan dalam perspektif Hindu-Bali yang dikenal dengan Trimurti, di mana fungsi kosmik penciptaan, pemeliharaan, dan penghancuran dipersonifikasikan oleh wujud Brahma sang pencipta, Visnu sang pemelihara, dan Siwa sang penghancur atau transformator.

Erawan menciptakan berbagai bentuk seni, mulai dari lukisan dan instalasi, seni video, hingga pertunjukan seni tubuh yang dipamerkan dalam banyak eksibisi di Indonesia dan luar negeri. Karya-karyanya menjelajahi tema penciptaan dan penghancuran, kehidupan dan kematian, kekacauan dan ketertiban, serta tradisional dan modern.

Nyoman Erawan terus menjadi salah satu tokoh penting dalam kancah seni kontemporer Indonesia, menghubungkan kekayaan tradisi lokal dengan narasi global melalui kanvas dan performanya yang penuh makna.

 

Konteributor : Arimbawa

Editor : R.Dt.

 

1 komentar untuk "Berkunjung ke Galeri Nyoman Erawan di Banjar Dlodtangluk, Sukawati, Gianyar, Bali"

  1. Menurut saya dengan demikian dapat membentuk persepsi dalam seni dan memperluas pemahamannya tentang hubungan antara visual seni tradisional Bali dengan teknik dan pendekatan seni Barat

    BalasHapus