pembukaan frahmen Shinta Obong (Foto ist.) |
Damariotimes, 9
Agustus 2024 – Pada sore
hari yang cerah di Taman Wisata Prambanan, tim peneliti dari Universitas
Negeri Malang, yang dipimpin oleh Dr. Robby Hidajat, M.Sn., melakukan
pengambilan gambar frahmen Shinta Obong. Tim yang terdiri dari para akademisi
dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik ini terlihat
antusias dalam mengamati setiap detail dari pertunjukan tersebut.
Dr. Robby Hidajat
sendiri bukanlah nama baru dalam dunia penelitian seni pertunjukan. Sejak tahun
2019, beliau telah aktif melakukan penelitian mendalam terhadap berbagai
tampilan koreografi, baik di dalam negeri maupun mancanegara. Penelitian yang
dipimpin oleh Dr. Robby kali ini memiliki fokus yang unik, yaitu mengeksplorasi
dimensi kontemporer dari seni wisata yang dipentaskan di panggung Prambanan,
yang kali ini diberi tajuk Shinta Obong.
Sebelum melakukan
observasi di Prambanan, Dr. Robby dan timnya juga sempat melakukan perjalanan
ke Bangkok, Thailand, untuk menyaksikan pertunjukan klasik Ramayana yang
dikenal sebagai Ramakien di Grend Peace Bangkok. Selain itu, mereka juga
menjelajahi Bali, khususnya di lingkungan Kecak Ramayana yang terkenal dengan
kekuatan spiritualnya. Semua ini dilakukan untuk mendapatkan wawasan yang lebih
luas tentang bagaimana seni pertunjukan tradisional dapat beradaptasi dan
berkembang dalam konteks pariwisata modern.
Dalam observasi
terbaru mereka pada 18 Oktober 2024, fokus penelitian tim adalah melihat
bagaimana frahmen Shinta Obong dapat dibandingkan dengan penyajian
Ramayana konvensional yang biasa dipentaskan di panggung terbuka. Yang menarik,
meskipun Shinta Obong bukanlah narasi Ramayana yang lengkap, namun
daya tariknya justru terletak pada kekuatannya sebagai produk industri wisata.
Pengunjung Taman Wisata Prambanan tampaknya lebih terpesona oleh adaptasi yang lebih
modern dan dramatis ini, yang memberikan pengalaman berbeda dari pertunjukan
Ramayana yang biasa mereka lihat.
Pengamatan ini bukan
hanya bertujuan untuk mengkaji estetika dan koreografi, tetapi juga untuk
memahami bagaimana seni pertunjukan dapat disajikan dalam format yang lebih
komersial tanpa kehilangan esensi tradisionalnya. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi pengembangan seni pertunjukan di
Indonesia, khususnya dalam konteks industri pariwisata.
Dengan penelitiannya
yang terus berlanjut, Dr. Robby Hidajat dan timnya berharap dapat membuka jalan
baru bagi kolaborasi antara seni dan pariwisata, serta menjaga kelestarian
budaya melalui adaptasi yang kreatif dan inovatif. Taman Wisata Prambanan,
dengan segala pesonanya, menjadi saksi dari upaya ini, menjembatani masa lalu
dan masa kini dalam setiap pertunjukannya.
Reporter : H. Gumelar
Editor : MAH
Dalam hal ini seni pertunjukan tradisional dapat lebih dikenal dan dinikmati oleh masyarakat luas, khususnya para wisatawan, sehingga dapat berkontribusi pada perkembangan industri pariwisata di Indonesia.
BalasHapus