Pendidikan Seni Sebagai Sebuah Sistem Budaya

 

menari menunjukan asal budaya (foto ist.)

Damariotimes. Pendidikan merupakan fenomena fundamental dalam kehidupan manusia. Di mana pun ada kehidupan manusia, di situ pasti ada pendidikan (Driyarkara, 1980: 32). Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, menjelaskan pendidikan sebagai tuntutan dalam hidup tumbuhnya anak-anak, dengan tujuan menuntun segala kekuatan kodrati yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya sebagai manusia dan anggota masyarakat.

Pendidikan tidak hanya terbatas pada institusi formal, tetapi juga mencakup pengalaman yang diperoleh melalui interaksi manusia dengan lingkungannya, baik fisik maupun sosial. Interaksi ini menjadi dasar dari pendidikan, yang merupakan proses untuk mengembangkan potensi-potensi manusia melalui pengalaman yang diperoleh. Pendidikan, dengan demikian, merupakan sebuah sistem yang kompleks, terdiri dari berbagai elemen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan bersama.

 

1.    Arti Sistem

           Sistem berasal dari bahasa Yunani "systema," yang berarti sekumpulan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan membentuk suatu keseluruhan. Sistem adalah konsep yang abstrak, di mana komponen-komponennya saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen yang teratur dan saling membantu, sistem pendidikan mencakup berbagai elemen yang berfungsi secara harmonis untuk mencapai tujuan pendidikan.

Menurut berbagai ahli, seperti Zahara Idris (1987) dan Amirin (1992), sistem adalah perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan yang kompleks dan utuh. Dalam konteks pendidikan, sistem ini melibatkan elemen-elemen seperti tujuan, isi, komponen, dan proses yang semuanya berfungsi bersama untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal.

 

2.    Pendekatan Sistem dalam Pendidikan Seni

          Pendekatan sistem dalam pendidikan seni berfungsi sebagai kerangka konseptual untuk memahami dan memecahkan masalah-masalah yang muncul dalam proses pendidikan. Melalui pendekatan ini, pendidikan seni tidak hanya dipandang sebagai sekumpulan kegiatan, tetapi sebagai sistem yang terintegrasi dengan budaya dan masyarakat. Pendekatan sistem membantu guru dan perancang pendidikan untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran seni secara efektif dan efisien.

Pendekatan ini menekankan pentingnya memahami hubungan antara berbagai elemen dalam sistem pendidikan, seperti guru, siswa, metode, media, dan lingkungan pembelajaran. Dengan pendekatan sistem, pembelajaran seni dapat dirancang secara lebih terarah, memastikan semua komponen bekerja bersama untuk mencapai tujuan pendidikan seni yang diinginkan.

 

Kesimpulan

  Pendidikan seni sebagai sebuah sistem budaya merupakan pendekatan yang holistik, memperhitungkan semua komponen yang terlibat dalam proses pendidikan. Dengan menggunakan pendekatan sistem, pendidikan seni dapat lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuannya. Pendidikan seni yang didasarkan pada prinsip-prinsip sistematik akan mampu menghadapi tantangan dan permasalahan yang kompleks dalam dunia pendidikan.

 

Tim Damariotims.

 

5 komentar untuk "Pendidikan Seni Sebagai Sebuah Sistem Budaya"

  1. Saya setuju bawasannya suatu pendidikan tidak hanya terbatas pada institusi formal, tetapi juga mencakup pengalaman yang diperoleh melalui interaksi manusia dengan lingkungannya, baik fisik maupun sosial.

    BalasHapus
  2. Pendidikan seni sebagai sistem budaya memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk identitas dan nilai-nilai masyarakat. Melalui pendidikan seni, individu tidak hanya belajar tentang teknik dan teori seni, tetapi juga tentang sejarah, tradisi, dan ekspresi budaya yang membentuk komunitas mereka. Pendidikan seni membantu melestarikan warisan budaya, mendorong kreativitas, dan membangun keterampilan kritis yang dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Selain itu, pendidikan seni juga membuka ruang bagi dialog lintas budaya dan meningkatkan pemahaman serta penghargaan terhadap keragaman. Dengan demikian, pendidikan seni bukan hanya tentang mengajarkan keterampilan artistik, tetapi juga tentang memperkuat dan merayakan jalinan budaya yang membentuk masyarakat kita.

    BalasHapus
  3. Dari adanya pernyataan bahwa pendidikan tidak hanya terbatas pada institusi formal saja, dapat kita simpulkan bahwa pendidikan juga bisa diperoleh dari adanya interaksi interaksi sosial seseorang terhadap lingkungan sekitarnya.

    BalasHapus
  4. Pemaparan tentang Pendidikan Seni sebagai sistem budaya pada artikel ini sangat memuaskan pemikiran pembaca, berbagai pernyataan tentang pendekatan seni yang mampu memecahkan masalah sangat membantu pembaca memahami isi artikel.

    BalasHapus
  5. AULIA WAHYUNING TIAS18 September 2024 pukul 05.39

    Dari artikel yang telah saya pelajari tersebut disisi lain tentu ada kurangnya penghargaan terhadap seni tradisional karena sistem pendidikan seni sering kali lebih menekankan seni Barat atau seni modern global, dan kurang memberikan perhatian pada seni tradisional atau lokal. Akibatnya, seji dan budaya lokal seringvkali dianggap kurang relevan atau tidak sebanding dengan seni global. Hal ini dapat menyebabkan erosi budaya dan kehilangan identitas lokal. Contohnya di sekolah sekolah yang berada di Indonesia, seni tradisi seperti gamelan, tari, batik seringkali diajarkan secara superfisual atau tidak diajarkan sama sekali, sementara seni barat sperti lukisan dan musik klasik eropa lebih diutamakan.

    BalasHapus