berkunjung ke Pulau Merah (Foto ist.,) |
Damariotimes. Pulau Merah di Banyuwangi, Jawa Timur, sudah lama dikenal sebagai salah
satu destinasi wisata bahari yang populer berkat keindahan alamnya. Namun,
pernahkah Anda bertanya-tanya, apa sebenarnya yang melatarbelakangi nama unik
“Pulau Merah”?
Dari Ringin Pitu ke Pulau Merah
Sebelum dikenal dengan nama Pulau Merah, tempat ini awalnya disebut Ringin
Pitu. Perubahan nama ini ternyata menyimpan cerita menarik yang masih beredar
di kalangan masyarakat lokal, dengan dua versi yang paling populer.
Tanah Merah yang Menarik Perhatian
Versi pertama dari cerita ini lebih sederhana dan berkaitan dengan
karakteristik fisik daerah tersebut. Konon, nama Pulau Merah diambil dari warna
tanah dan pasir di sekitar pantai yang memang memiliki rona merah yang khas.
Warna merah yang mencolok ini memberikan daya tarik tersendiri, membuat pantai
ini berbeda dan mudah diingat dibandingkan pantai-pantai lainnya.
Cahaya Merah Misterius
Versi kedua dari cerita ini lebih dramatis dan penuh misteri. Dikisahkan,
pernah ada cahaya merah yang bersinar dari sebuah pulau kecil di dekat pantai.
Cahaya inilah yang kemudian menjadi asal usul nama Pulau Merah. Fenomena alam
yang unik ini menambah kesan mistis sekaligus keunikan pantai ini di mata para
pengunjung.
Pulau Merah yang Dinamis
Keunikan Pulau Merah tidak hanya terletak pada namanya. Pulau ini juga
memiliki perubahan bentuk yang menarik, tergantung kondisi air laut. Ketika air
surut, Anda bisa berjalan kaki menuju pulau kecil di tengah pantai. Namun, saat
air pasang, Anda memerlukan perahu kecil untuk mengelilinginya. Selain itu,
warna pulau ini juga berubah-ubah sesuai dengan musim. Pada musim hujan, pulau
tampak hijau karena pepohonan yang rimbun, sementara di musim kemarau, pulau
ini kembali memperlihatkan warna tanah merahnya yang khas.
Pulau Merah: Awal Mula Geopark Ijen
Selain keindahan dan cerita mistisnya, Pulau Merah juga memiliki kaitan
sejarah yang panjang dengan terbentuknya Geopark Ijen. Jutaan tahun yang lalu,
terjadi tumbukan lempeng bumi yang mengangkat daratan baru di wilayah Banyuwangi,
dan Pulau Merah menjadi salah satu bagian dari daratan tersebut. Hal ini
menjadikan Pulau Merah tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga
sebagai bagian penting dari sejarah geologi wilayah ini.
Peninggalan Sejarah dan Keberagaman Budaya
Selain keindahan alam, Pulau Merah juga menyimpan peninggalan sejarah dan
nilai-nilai budaya yang kuat. Terdapat Batu Apung yang dipercaya pernah berada
dekat laut namun bergeser ke tepi akibat tsunami. Ada juga cerita tentang
sebuah pulau kecil yang dianggap sebagai lingga, sedangkan samudera di
sekitarnya adalah Yoni. Yang menarik lagi adalah adanya pura di Pulau Merah
yang tetap utuh meski sekitarnya hancur akibat tsunami. Pura tersebut,
khususnya bagian Padmasana, tetap kokoh berdiri, mencerminkan kekuatan
spiritual yang diyakini oleh masyarakat setempat.
Komunitas Hindu di daerah ini juga cukup besar, dengan jumlah umat mencapai
ribuan. Keberadaan mereka menambah nilai budaya dan keragaman yang membuat
Pulau Merah semakin menarik untuk dikunjungi.
Jadi, jika Anda berkesempatan mengunjungi Banyuwangi, jangan lupa mampir ke
Pulau Merah. Di sana, Anda tidak hanya akan disuguhi pemandangan alam yang
menakjubkan, tetapi juga akan diajak menyelami sejarah dan cerita-cerita
menarik yang membuat pulau ini begitu istimewa. Dijamin, pengalaman ini akan
menjadi salah satu momen yang tak terlupakan dalam perjalanan Anda!
Konteributor
: Ni Nyoman Sriati
Editor : R.Dt.
Pulau Merah memiliki keunikan dengan perubahan bentuk dan warna sesuai kondisi air dan musim. Saat surut, pengunjung bisa berjalan kaki ke pulau, sementara di musim hujan, pulau tampak hijau dan merah saat kemarau.
BalasHapus