Wanita Madura Penjaja Aroma Sate Ayam di Jalan Malioboro Yogyakarta


Pedagang sate ayam madura di Malioboro (Foto ist.)


Damariotimes. Yogyakarta, 30 Juli 2024 - Jika Anda berjalan di sepanjang Jalan Malioboro, Yogyakarta, tidak sulit untuk menemukan para penjual sate ayam yang khas dengan cara berjualan yang unik. Mayoritas dari mereka adalah wanita muda yang berasal dari Madura, berusia antara 24 hingga 30 tahun, yang datang ke Yogyakarta untuk mencari peruntungan.

Mereka memiliki ciri khas tersendiri dalam menjajakan dagangannya. Dengan tekad dan keterampilan yang dibawa dari tanah kelahiran, mereka mengangkat dagangan sate ayam di atas kepala sambil berjalan menyusuri jalanan Malioboro. Ketika menemukan tempat yang tepat, mereka akan duduk dan menyiapkan bakaran sate kecil. Pemandangan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan siang atau malam Malioboro, menawarkan aroma sate ayam yang menggugah selera bagi setiap pejalan kaki yang melintas.

Sate yang dijual pun beragam, termasuk sate ayam campur dengan hati ampla, serta sate ayam dengan uritan telur muda. Dengan bumbu kacang yang kaya rasa dan kecap manis yang khas, sate ini semakin lengkap dengan tambahan cabai sesuai selera pembeli. Para penjual ini dengan cekatan dan ramah melayani para pelanggan, memastikan setiap orang mendapatkan sate yang lezat dan sesuai dengan keinginan mereka.

Suka Duka di Perantauan

Siti (26) [bukan nama sebenarnya], salah satu penjual sate ayam, berbagi cerita tentang perjalanan hidupnya dari Madura ke Yogyakarta. "Awalnya berat meninggalkan keluarga, tapi demi mencari penghidupan yang lebih baik, saya memberanikan diri ke sini," katanya. Ia mengungkapkan bahwa berjualan sate di Malioboro bukanlah pekerjaan yang mudah. "Harus kuat fisik karena harus berjalan sambil membawa barang dagangan, juga harus pandai menarik pelanggan," tambahnya.

Namun, semangat mereka tidak pernah pudar. Dengan kekompakan dan saling dukung sesama penjual dari Madura, mereka mampu bertahan dan meraih rezeki di tanah rantau. Mereka pun sering berbagi cerita dan tips untuk meningkatkan penjualan.


selalu berharap dagangannya laku (Foto ist.)


Perjuangan dan Harapan

Perjuangan para wanita Madura ini tidak hanya soal bertahan hidup, tetapi juga membawa kebudayaan dan cita rasa kuliner Madura ke Yogyakarta. Mereka berharap dengan semakin dikenalnya sate ayam Madura, usaha mereka bisa berkembang lebih baik lagi.

Di malam yang ramai di sepanjang Jalan Malioboro, ketika aroma sate yang dibakar menguar di udara, para penjual ini menjadi bagian dari denyut nadi kota Yogyakarta. Mereka bukan hanya menjual makanan, tetapi juga membawa cerita tentang keberanian, kerja keras, dan harapan yang menyatu dalam setiap tusuk sate yang mereka sajikan.

Dengan senyum dan sapaan hangat, para wanita Madura ini tidak hanya menawarkan sate ayam yang lezat, tetapi juga menyuguhkan kisah inspiratif tentang semangat dan ketekunan dalam meraih mimpi di tanah rantau.

 

Reporter : R.Dt.

Editor     : MAH

 

Posting Komentar untuk "Wanita Madura Penjaja Aroma Sate Ayam di Jalan Malioboro Yogyakarta"