yang sedang ULTAH menyediakan hidangan (Foto ist.) |
Damariotimes. Tahukah Anda bahwa tradisi merayakan ulang tahun sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu?. Saudara dan teman sejawa sama mengucapkan, bahkan mengirikman emoticons atau foto kue Tarst. Merayakan hari kelahiran adalah sebuah kebiasaan yang kini telah menjadi bagian dari kehidupan banyak orang di seluruh dunia. Namun, mungkin tidak banyak yang tahu bahwa tradisi ini memiliki sejarah yang panjang dan kaya, dengan akar yang bisa ditelusuri ke berbagai kebudayaan kuno.
Asal Mula Tradisi Ulang Tahun
Tradisi ulang tahun pertama kali tercatat dalam sejarah di Mesir Kuno
sekitar tahun 3000 SM. Namun, perayaan ini bukan untuk orang biasa melainkan
untuk para Firaun. Mereka percaya bahwa ketika seorang Firaun dinobatkan, ia
berubah menjadi dewa, dan hari penobatannya dianggap sebagai hari kelahirannya
kembali sebagai dewa.
Seiring waktu, orang-orang Yunani kuno juga mulai merayakan ulang tahun,
terutama untuk menghormati dewa-dewi mereka. Mereka akan menyalakan lilin
sebagai simbol terang bulan dan menawarkan kue kepada Artemis, dewi bulan.
Lilin yang menyala diyakini memiliki kekuatan magis dan bisa mengabulkan doa.
teman sejawat hanya memberikan selamat dengan 'jempol' (Foto ist.)
Perayaan Ulang Tahun di Kekaisaran Romawi
Pada masa Romawi Kuno, tradisi merayakan ulang tahun mulai diterapkan secara lebih luas. Romawi adalah salah satu kebudayaan pertama yang merayakan ulang tahun untuk orang biasa, meskipun awalnya hanya laki-laki yang dirayakan. Perempuan baru mulai merayakan ulang tahun mereka sekitar abad ke-12. Orang Romawi juga yang mempopulerkan kebiasaan memberikan kado dan menyelenggarakan pesta untuk merayakan ulang tahun.
Pengaruh Kristen dan Perkembangan di Abad Pertengahan
Pada awal perkembangan agama Kristen, merayakan ulang tahun dianggap
sebagai kebiasaan yang tidak patut, bahkan dosa. Hal ini karena banyak
kebudayaan kuno mengasosiasikan ulang tahun dengan takhayul dan pemujaan
dewa-dewa pagan. Namun, pandangan ini mulai berubah sekitar abad ke-4 Masehi
ketika orang Kristen mulai merayakan hari kelahiran Yesus Kristus, yang dikenal
sebagai Natal.
Pada Abad Pertengahan, perayaan ulang tahun mulai menjadi lebih umum,
meskipun kebanyakan dirayakan oleh kalangan bangsawan dan orang kaya. Pesta
besar, jamuan mewah, dan pemberian hadiah menjadi bagian dari perayaan ini.
sejawat yang tidak bisa langsung hadir, cukup mengirimkan emoticons (foto ist.)
Perayaan Ulang Tahun di Era Modern
Pada era modern, perayaan ulang tahun telah menjadi tradisi yang diterima dan dipraktikkan oleh hampir semua lapisan masyarakat. Berbagai budaya menambahkan elemen-elemen unik dalam perayaan ulang tahun mereka. Di negara-negara Barat, tradisi tiup lilin di atas kue ulang tahun dan pemberian kartu ucapan menjadi hal yang biasa. Di Jepang, ulang tahun anak-anak dirayakan dengan festival Shichi-Go-San, yang menandai usia 3, 5, dan 7 tahun mereka. Sementara itu, di Meksiko, perayaan ulang tahun ke-15 seorang gadis dirayakan secara besar-besaran dalam acara yang disebut QuinceaƱera, sementara di Indonesia perayaan ulang tahun seorang gadis dirayakan khusus di usia 17 tahun.
Tradisi merayakan ulang tahun telah mengalami evolusi yang panjang dari masa ke masa dan lintas budaya. Dari perayaan para Firaun di Mesir Kuno hingga pesta meriah di era modern, setiap budaya memiliki cara unik untuk merayakan kelahiran dan kehidupan. Jadi, saat Anda meniup lilin di atas kue ulang tahun Anda, ingatlah bahwa Anda sedang mengambil bagian dalam sebuah tradisi yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu.
Selamat merayakan ulang tahun!
Tim
Damariotimes.
Editor :
R.Dt.
Posting Komentar untuk "Tahukah Anda, Mulai Kapan Tradisi Ulang Tahun Dilakukan?"