Pengalaman Kuliner Baru di Lokasi Asisten Mengajar Internasional di Pahang Malaysia

 

penalaman kuliner baru di Pahang Malaysia (Foto ist.)


Damariotimes. Di sebuah tempat yang baru, pengalaman kuliner sering kali menjadi salah satu aspek yang paling mencolok bagi pengunjung dari luar. Lima mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik (PSTM), Departemen Seni dan Desain (DSD), Fakultas Sastra (FS) Universitas Negeri Malang (UM) sedang menjalani kegiatan Asistensi Mengajar Internasional (AMI) di Pahang Malaysia. Kelompok yang terdiri dari Riza Andini, Balqis Ayu Kusumaningrum, Risma Ayu Susilowati, Irhani Anastasya, dan Moch. Naufal Navis Reza ini ditempatkan di Tahfiz Tur TH Al Banna. Berikut ini adalah gambaran tentang pengalaman kuliner kami di tempat AMI, yang cukup berbeda dari yang kami biasa temui di Indonesia.

Pekatnya Rasa dan Keterbatasan Pilihan

Kami merasakan bahwa makanan di sini cenderung memiliki rasa yang sangat pekat, terutama rasa asin. Makanan manis dan pedas sangat jarang ditemui, kecuali jika kami pergi ke kedai makan Korea yang tersedia di sekitar. Di sini, kebiasaan makan mie sebagai pengganti nasi sangat umum. Bahkan di dapur sekolah, mie dan nasi selalu tersedia sebagai pilihan utama.

Menu Favorit dan Kebiasaan Lokal

Makcik di dapur sering memasak berbagai hidangan ayam bumbu, seperti ayam kari dan ayam kurma. Nasi goreng, meskipun hadir di sini, berbeda dengan versi yang kami kenal di Malaysia dan Indonesia; di sini, nasi goreng selalu putih dengan tambahan ikan teri.

kuliner jika membeli di luar Asrama (Foto ist.)


Budaya dan Tantangan Baru

Kami mengalami beberapa budaya baru terkait makanan di sini. Saat pertama kali kami mencoba es teh, rasanya sangat berbeda dengan yang kami kenal; terdapat sentuhan rasa dan aroma yang asing bagi kami, mirip dengan balsem. Begitu pula dengan bakso, yang memiliki rasa yang berbeda dari bakso yang biasanya kami nikmati di Indonesia.

Keterbatasan Pilihan di Kantin Asrama

Di kantin asrama perempuan, pilihan makanan terbatas pada olahan ayam, mie, nasi lemak, nasi putih, dan nasi goreng. Kami jarang menemukan sayur segar seperti sop atau sayur bayam; olahan sayur seperti kubis memiliki rasa yang sama pekatnya dengan hidangan lainnya.

Keamanan Dalam Penyajian

Satu hal yang patut dicatat adalah keamanan dalam penyajian makanan di sini. Makanan atau minuman yang kami beli selalu dikemas dengan plastik yang sangat tebal, sehingga tidak pernah tumpah.

Pengalaman kuliner kami di tempat ini memberikan gambaran unik tentang variasi dan kebiasaan makan yang berbeda dari yang kami kenal sebelumnya. Meskipun kami mengalami beberapa tantangan dalam menyesuaikan diri dengan rasa dan menu yang berbeda, keamanan dalam penyajian makanan di sini merupakan hal yang positif. Dengan demikian, pengalaman ini tidak hanya memperkaya pengetahuan kuliner kami, tetapi juga memperluas wawasan akan keanekaragaman budaya makanan di berbagai tempat.

Konteributor Pahang Malaysia: Riza Andini

Editor   : R.Dt.

 

Posting Komentar untuk "Pengalaman Kuliner Baru di Lokasi Asisten Mengajar Internasional di Pahang Malaysia"