penari kuil Langit (gambar IA)
Damariotimes. Di sebuah desa terpencil di pegunungan Tiongkok, terdapat sebuah kuil kuno
yang dikenal sebagai Kuil Langit. Kuil ini dikelilingi oleh misteri dan
cerita-cerita aneh yang membuat penduduk setempat takut untuk mendekatinya
setelah matahari terbenam. Setiap malam bulan purnama, tarian misterius dapat
terlihat di halaman kuil, di mana seorang penari bayangan dengan gerakan anggun
dan misterius menari di bawah sinar rembulan.
Cerita yang beredar di desa mengatakan bahwa penari tersebut adalah roh
seorang penari terkenal bernama Le Mei Wa. Le Mei Wa hidup pada zaman Dinasti
Ming dan dikenal sebagai penari istana yang paling berbakat dan cantik. Gerakan
tariannya mampu memikat hati siapa saja yang melihatnya, termasuk kaisar.
Namun, kecantikan dan bakatnya menimbulkan kecemburuan di antara selir istana,
yang akhirnya meracuni Le Mei Wa. Sebelum meninggal, Le Mei Wa berjanji akan
kembali menari di dunia ini untuk selamanya, sehingga rohnya tetap tinggal di
Kuil Langit.
Suatu hari, seorang mahasiswa sejarah bernama Tan Wei Ming datang ke desa
tersebut untuk meneliti cerita-cerita misteri dari kuil tersebut. Tan Wei Ming
sangat tertarik dengan legenda Le Mei Wa dan ingin menyelidiki lebih lanjut.
Penduduk desa memperingatkannya tentang bahaya yang mungkin dihadapi, tetapi Tan
Wei Ming tetap bersikeras untuk menemukan kebenaran di balik cerita tersebut.
Pada malam bulan purnama, Tan Wei Ming memberanikan diri menuju kuil.
Dengan hati-hati, ia memasuki halaman kuil yang diterangi oleh cahaya bulan. Di
sana, di bawah sinar rembulan yang lembut, ia melihat bayangan seorang wanita
yang menari dengan indah. Tan Wei Ming terpesona oleh keanggunan tariannya,
tetapi juga merasa ketakutan yang mendalam. Bayangan itu bergerak dengan lemah
gemulai, seolah-olah melayang di udara.
Tan Wei Ming mencoba mendekati bayangan tersebut, namun setiap kali ia mendekat,
bayangan itu tampak semakin menjauh. Ia mengikuti bayangan tersebut hingga ke
dalam kuil, di mana ia melihat sebuah patung besar Dewa Langit. Di depan patung
tersebut, bayangan itu berhenti dan menatap Tan Wei Ming dengan mata yang penuh
kesedihan. Suara berbisik terdengar di telinga Tan Wei Ming, "Bebaskan aku
dari kutukan ini."
Tan Wei Ming merasa ngeri dan bingung, namun ia menyadari bahwa bayangan
tersebut adalah roh Le Mei Wa yang terperangkap. Dengan keberanian yang
tersisa, ia berdoa kepada Dewa Langit memohon petunjuk untuk membebaskan roh Le
Mei Wa. Setelah beberapa saat, patung Dewa Langit bersinar dan sebuah gulungan
kertas jatuh dari tangannya.
Tan Wei Ming mengambil gulungan tersebut dan membaca mantra yang tertulis
di dalamnya. Cahaya terang muncul dari patung dan melingkupi bayangan Le Mei Wa.
Seketika itu juga, bayangan tersebut mulai memudar, namun senyum damai terlihat
di wajahnya. Sebelum menghilang sepenuhnya, Le Mei Wa berterima kasih kepada Tan
Wei Ming dan berkata bahwa ia akhirnya bisa beristirahat dalam damai.
Keesokan harinya, penduduk desa menemukan Tan Wei Ming terbaring di halaman
kuil dengan gulungan kertas di tangannya. Ketika mereka mendengar cerita Tan
Wei Ming, mereka takjub dan bersyukur bahwa roh Le Mei Wa akhirnya terbebas.
Sejak saat itu, Kuil Langit tidak lagi dianggap menakutkan. Malahan, kuil
tersebut menjadi tempat yang sering dikunjungi untuk memohon berkah dan
memberikan penghormatan kepada Le Mei Wa, penari yang cantik dan berani.
Legenda Le Mei Wa terus hidup dalam cerita-cerita rakyat desa tersebut,
mengingatkan semua orang tentang keindahan, keberanian, dan kekuatan cinta
serta pengorbanan.
Nama, tokoh,
dan cerita ini adala fiktif
Penulis:
R.Dt.
Posting Komentar untuk "Misteri Penari Bayangan di Kuil Langit di Tiongkok"