Misteri Penantian Sang Peri di Danau Kumbangkarang

 

Peri Kumbangkarang (Gambar IA) 


Damariotimes. Di sebuah desa yang tersembunyi di lembah pegunungan, terdapat sebuah danau indah bernama Kumbangkarang. Danau ini tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena cerita mistis yang menyelimutinya. Konon, di tengah danau tersebut terdapat sebuah pulau kecil yang dihuni oleh peri penjaga bernama Dewi Karang.

Dewi Karang adalah sosok peri yang cantik jelita, dengan rambut panjang berkilauan seperti emas dan mata berwarna hijau zamrud. Ia adalah penjaga danau Kumbangkarang, yang tugasnya melindungi keindahan dan keseimbangan alam di sekitarnya. Namun, di balik tugasnya yang mulia, Dewi Karang menyimpan sebuah rahasia besar: ia tengah menanti kedatangan pemuda idamannya yang telah dijanjikan oleh takdir.

Menurut legenda, Dewi Karang pernah bertemu dengan seorang pemuda tampan bernama Jaka Delima. Pertemuan mereka terjadi pada malam bulan purnama, ketika Jaka Delima tersesat di hutan dan menemukan danau Kumbangkarang. Dewi Karang yang bersembunyi di balik kabut danau, memandang pemuda itu dengan kagum. Jaka Delima yang melihat kecantikan Dewi Karang dari kejauhan, merasakan ada sesuatu yang ajaib di danau itu.

Namun, sebelum Jaka Delima bisa mendekati pulau tempat Dewi Karang berada, kabut tebal tiba-tiba menyelimuti danau. Dewi Karang, yang tahu bahwa Jaka Delima bukanlah manusia biasa, merasa hatinya terpaut pada pemuda tersebut. Dengan kekuatannya, Dewi Karang memberanikan diri mendekati Jaka Delima dan memberikan sebuah pesan melalui angin: "Kembalilah saat bulan purnama di tahun mendatang, dan takdir kita akan bersatu."

Jaka Delima, yang terpukau oleh keindahan Dewi Karang dan merasakan adanya ikatan kuat di antara mereka, berjanji akan kembali. Namun, takdir berkata lain. Jaka Delima mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulang dan hilang tanpa jejak. Dewi Karang yang merasa kehilangan, tetap menanti dengan setia di pulau kecilnya, berharap Jaka Delima akan kembali seperti yang dijanjikan.

Waktu terus berlalu, namun Dewi Karang tidak pernah menyerah. Setiap malam bulan purnama, ia berdiri di tepi pulau, menatap ke arah tempat pertama kali ia melihat Jaka Delima. Danau Kumbangkarang yang tenang dan indah menjadi saksi bisu penantian Dewi Karang. Para penduduk desa yang mendengar cerita ini, selalu merasa takjub dan sedikit takut ketika melewati danau tersebut pada malam hari.

Hingga suatu malam, pada saat bulan purnama yang paling terang, seorang pemuda dengan wajah yang sangat mirip Jaka Delima muncul di tepi danau. Dewi Karang yang melihatnya dari kejauhan, merasa hatinya berdebar-debar. Apakah ini saatnya takdir mempertemukan mereka kembali? Sang pemuda melangkah menuju pulau kecil, dan kabut yang menyelimuti danau perlahan menghilang, membuka jalan bagi cinta yang telah lama dinanti.

Cerita ini pun menjadi misteri yang selalu diceritakan turun-temurun, mengingatkan bahwa cinta sejati akan selalu menemukan jalannya, meskipun harus melalui berbagai rintangan dan penantian yang panjang.

 

Nama, tokoh, dan peristiwa dalam cerita ini fiktif.

Penulis : H. Gumelar

 

Posting Komentar untuk "Misteri Penantian Sang Peri di Danau Kumbangkarang"