Miseri Tarian Gaib di Kuwil Dewa Agung

 


Tari Gaib di Kuwil Dewa Agung (gambar IA)


Damariotimes. Di tepi sebuah sungai besar yang mengalir tenang, berdiri kokoh sebuah kuwil kuno yang dikenal sebagai Kuwil Dewa Agung. Kuwil ini diyakini telah berdiri sejak 15.000 tahun yang lalu, tempat suci yang penuh dengan misteri dan keajaiban. Setiap bulan purnama, sebuah tarian ritual diadakan di sini, tarian yang bukan hanya menarik penduduk setempat, tetapi juga makhluk gaib dari tujuh benua yang menyerupai berbagai bentuk hewan.

Legenda mengatakan bahwa Kuwil Dewa Agung dibangun oleh para leluhur kuno dengan bantuan makhluk-makhluk gaib yang menghuni bumi sejak zaman dahulu. Kuwil ini bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga sebuah portal yang menghubungkan dunia manusia dengan dunia gaib.

Setiap kali bulan purnama muncul di langit, penduduk desa berkumpul di depan kuwil. Para penari ritual, berpakaian indah dengan hiasan yang bersinar di bawah cahaya bulan, memulai tarian mereka. Gerakan mereka yang anggun dan teratur seolah memanggil sesuatu dari kedalaman alam lain.

Tarian ini dikenal sebagai "Tarian Gaib," dan hanya mereka yang memiliki hati yang murni yang dapat melihat kehadiran makhluk-makhluk gaib ini. Dari sudut mata para penonton, bayangan makhluk aneh mulai muncul. Seekor harimau dengan bulu emas, seekor burung besar dengan sayap yang memancarkan cahaya pelangi, dan seekor ular raksasa dengan mata yang berkilauan seperti permata.

Setiap makhluk yang muncul memiliki bentuk yang berbeda-beda, mencerminkan asal mereka dari tujuh benua yang tersebar di seluruh dunia. Mereka datang bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk merayakan dan menghormati kuwil yang telah melindungi keseimbangan antara dunia manusia dan dunia gaib selama ribuan tahun.

Di tengah tarian, suara gaib mulai terdengar, sebuah nyanyian purba yang hanya bisa dipahami oleh mereka yang memiliki jiwa yang terhubung dengan alam. Suara tersebut menggema di seluruh kuwil, menyatu dengan gemericik air sungai dan desiran angin malam.

Namun, pada suatu malam purnama yang berbeda dari biasanya, sesuatu yang tidak terduga terjadi. Seorang penari baru, bernama Anjani, merasa ada sesuatu yang aneh di udara. Saat tarian berlangsung, ia melihat bayangan makhluk gaib yang lebih besar dan lebih menakutkan dari biasanya. Seekor naga hitam dengan mata merah menyala muncul dari kegelapan, diikuti oleh aura yang menakutkan.

Anjani yang tidak merasa takut, melanjutkan tariannya dengan lebih semangat, berharap dapat mengusir kehadiran gelap tersebut. Tarian itu mencapai puncaknya ketika Anjani berputar dengan cepat, menciptakan lingkaran cahaya yang menyilaukan. Naga hitam tersebut mengaum keras, namun perlahan mulai memudar ketika cahaya dari tarian Anjani semakin kuat.

Penduduk desa yang menyaksikan kejadian ini merasa lega dan kagum. Mereka menyadari bahwa Anjani bukanlah penari biasa. Dia memiliki kekuatan gaib yang diwariskan dari leluhur kuno, yang mampu menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan dunia gaib.

Malam itu, tarian gaib di Kuwil Dewa Agung menjadi lebih istimewa dari biasanya. Para makhluk gaib dari tujuh benua memberikan penghormatan mereka kepada Anjani, yang telah menyelamatkan malam purnama dari kegelapan. Kuwil Dewa Agung pun bersinar lebih terang, seolah berterima kasih kepada Anjani dan para penduduk desa yang terus menjaga tradisi kuno tersebut.

Kisah tentang Anjani dan tarian gaib di Kuwil Dewa Agung pun menjadi legenda yang diceritakan dari generasi ke generasi, mengingatkan semua orang tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara dunia yang terlihat dan dunia yang tidak terlihat.

 

Nama, tokoh, tempat dalam cerita ini adalah fiktif

Penulis : R.Dt.

Posting Komentar untuk "Miseri Tarian Gaib di Kuwil Dewa Agung "