Damariotimes. Festival Kali Brantas #3 tahun 2024 kali ini agak berbeda. Rangkaian acaranya lebih panjang dari tahun tahun sebelumnya. Festival ini di gelar dalam rangka peringatan Hari Sungai Nasional yang biasa jatuh tanggal 27 Juli kali ini kembali di gelar tiap Sabtu dan Minggu selama 3 minggu berturut turut di bulan Juli ini.
Yang paling mencolok giat hari Sabtu-Minggu (20-21/6) Gugur Gunung Rijik Rijik Kali Brantas #3 ini di lakukan sebelum event utama. "Kerja bakti rijik rijik kali Brantas ini mengajak semua warga di bantaran kali Brantas untuk peduli menjaga sungai agar bersih dari sampah". Ungkap Ki Demang Penggagas Festival Kali Brantas yang sudah berlangsung 3 kali.
Festival Kali Brantas selalu di gelar di bantaran sungai, karenanya sungai harus bersih tidak ada sampah dan venuenya harus alami. "Ini cara kami membangun kesadaran masyarakat tentang kelestarian lingkungan, karenanya bantaran sungai harus di jaga dirawat dan bisa kembali berfungsi sebagai ruang publik untuk melakukan aktivitas apapun termasuk berkesenian dan wisata" Harap Ki Demang pria yang bernama asli Isa Wahyudi yang juga Ketua Pokdarwis Kota Malang.
Festival Kali Brantas ke 3 kali ini di ikuti 2 desa wisata Kota Batu Desa Sumber Brantas dan desa Pendem serta 7 kampung tematik Kota Malang Kampung Keramik Dinoyo, Kampung Grabah Penanggungan Kampung Putih Klojen, Kampung Biru Arema Kidul Dalem Kampung Tridi Kesatrian Kampung Warna Warni Jodipan dan Kampung Lampion Jodipan.
Edy Purwanto dari DLH Kota Malang menyampaikan "Gerakan ini bagus, di inisiasi warga dan terlibat di tiap titik kampung tematik, harusnya warga yang lain punya agenda serupa". Terang Edy selaku Pengawas Pasukan Kuning yang sudah 3 tahun mendampingi Poksarwis Kota Malang. Edy juga menambahkan jika mau bersih bersih sungai seperti ini pihak RT RW setempat melalui kelurahan yang mengajukan ke DLH Kota Malang nanti segera di tindak lanjuti.
Untuk kegiatan Gugur Gunung Rijik Rijik Kali Brantas Pokdarwis Kota Malang selalu melibatkan Dinas Lingkungan Hidup, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Perum Jasa Tirta 1 Malang serta komunitas lain seperti Tim SAR 7 Lung, Sabers Pungli dan Pemuda Pancasila serta warga setempat.
"Dari sungai Brantas ini kita belajar bahwa titik peradaban, pusat kehidupan, sumber mata pencarian disini berasal" Ungkap Syamsul Arifin Ketua Pokdarwis Kampung Wisata Keramik Dinoyo bahwa keramik dan gerabah Malang juga memanfaatkan Kali Brantas. Disini kita harus menunjukan rasa syukur dimana alam telah memberi kita hidup, karenanya kita wajib melestarikan tradisi tradisi masyarakat pinggir kali Brantas.
Arief As Sidiq Kadis Pariwisata Kota Batu saat di Konformasi oleh Pokdarwis Kota Malang menyampaikan bahwa "tahun depan semua desa wisata Kota Batu yang berada di DAS Brantas akan di gerakkan bersih bersih kali Brantas untuk tujuan wisata seni budaya". Tentu setelah kegiatan bersih bersih kali brantas masyarakat bisa gunakan sebagai ruang atraksi berkesenian berwisata bahkan berkarya dengan produk produk olahan berbasis UMKM yang dekat dengan kali Brantas.
Adapun desa/kelurahan yang di lintasi Kali Brantas di Kota Batu ada 12 antara lain Desa Sumber Brantas, Tulungrejo, Punten, Gunungsari, Sidomulyo, Pandanrejo, Giripurno, Torongrejo, Mojorejo , Pendem serta Kelurahan Sisir dan Temas. Sementara ada 20 kelurahan di Kota Malang antara lain Tlogomas, Tunggulwulung, Dinoyo, Jatimulyo, Ketawanggede, Penanggungan, Samaan, Oro Oro Dowo, Klojen, Kauman, Kidul Dalem, Kesatrian, Jodipan, Polehan, Kota Lama, Mergosono, Gadang, Kebonsari, Bumiayu, Arjowinangun.
Kontributor : KD
Editor : MAH
Posting Komentar untuk "Jelang Festival Kali Brantas #3 Pasukan Kuning kawal Gugur Gunung Rijik Rijik Kali Brantas"