poster kegiatan (sumber Cahyono) |
Oleh: M. Dwi Cahyono
Dalam berbagai
tulisan saya, sering kali pada bagian akhir saya menyematkan kata
"Citralekha" yang dipadukan dengan istilah "griyajar",
"patembayan", "jatya", atau "bhaktvidya". Apa
sebenarnya makna dari "Citralekha" ini, dan mengapa saya memilihnya?
Hal ini akan saya jelaskan pada sesi "Ajar Budaya" pertama yang akan
diadakan di garasi rumah saya di Jl. Kenanga No. 4 Sengkaling, Desa Mulyo
Agung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, tepatnya di belakang Polsek Dau atau
depan Perumahan Graha Sengkaling, pada hari Sabtu, 3 Agustus 2024 pukul 19.00
hingga selesai.
Acara ini juga
menandai peluncuran "Griyajar Citralejha", kontribusi saya untuk
pembelajaran "eko-sosio-kultur" lintas masa. Saya berencana
mengadakan kegiatan serupa sebagai "agenda bulanan" di tempat yang
sama dengan topik yang berbeda. Untuk menyemarakkan acara, teman baik dari
"Arca Tata Sawara" akan memberikan sajian musik. Pada akhirnya,
sebagai perhelatan yang cair, ada sesi ngobrol santai yang saya istilahkan
dengan "Dari Kita Untuk Kita dan Khalayak". Sering kali, kegiatan
bermakna di masa depan dipicu oleh obrolan yang bukan sekadar "omong
kosong", tetapi adalah "obrolan bermakna".
Seperti biasanya,
perhelatan ini dikemas secara "non-formal" dan terbuka bagi siapa
saja yang berminat dalam bidang lingkungan (eko), kemasyarakatan (sosio), dan
kebudayaan (kultural). Sesuai dengan latar belakang keilmuan saya, pembicaraan
akan dilakukan dengan menggunakan "perspektif historis". Tujuan utama
program ini adalah untuk "mengajar", sebagai bentuk dari "bhakti
widya" bagi siapa saja yang membutuhkannya, sepanjang pengetahuan saya
memadai (meskipun tidak banyak yang saya ketahui).
Mengajar (istilah
arkais "ajar, majar") bisa dilakukan di mana saja, termasuk di rumah
sendiri. Pembelajar tidak terbatas pada siswa dan mahasiswa. Khalayak luas
dengan beragam latar belakang pun patut mendapat porsi yang setara dalam
pembelajaran. Bagi saya, yang adalah seorang "guru", yang dapat saya
amalkan adalah "mengajar". Oleh karena itu, tempat tinggal keluarga
saya didedikasikan untuk pembelajaran, yang karenanya disebut dengan
"Griyajar", yakni gabungan kata "griya" dan
"ajar". Adapun kata "Citralekha" ditambahkan karena arah
kegiatan ini adalah pada literasi, yang memanfaatkan tulisan (lekha atau leter)
sebagai media pembelajaran.
Jika Anda memiliki
waktu pada Sabtu malam, 3 Agustus 2024, datanglah ke kediaman saya untuk
kegiatan tersebut. Terima kasih atas kesediaannya hadir, semoga mendapatkan
manfaat darinya. Nuwun.
Griyajar CITRALEKHA, 30 Juli
2024
Posting Komentar untuk "CITRALEKHA: SANG LITERATOR MASA JAWA KUNA - Peluncuran "Griyajar CITRALEKHA""