Agresifitas Supporter Lomba Tari Kreasi di PORSENI POLITEKNIK XIV Se-Indonesia Tahun 2024, Kota Malang Jawa Timur

Koreografi berjudul: Sudimoro; Politeknik Negeri Malang juara 1 (Foto Hartono)

Damariotimes. Malang, 23 Juli 2024. Pada ajang PORSENI POLITEKNIK XIV di Malang, lomba seni tari kreasi menjadi sorotan utama dari peraih kejuaraan yang terdiri dari: Juara I: Politeknik Negeri Malang meraih medali emas, juara 2: Politeknik Negeri Sriwijaya meraih medali perak dan juara 3: Politeknik Negeri Kupang meraih medali perunggu. Kompetisi ini diikuti oleh 12 kontingen dari berbagai Politeknik se- Indonesia.

Para pengamat profesional terdiri dari Dr. Tri Wahyuningtyas, M.Si., Dr. Robby Hidajat, M.Sn., dan Hartono, S.Sn., M.Sn., dipercaya memantau setiap aspek penampilan peserta. Kompetisi dimulai pukul 19.15 dan berakhir pukul 22.15, menampilkan beragam teknik tari kreasi dari peserta. Meskipun mayoritas peserta mengusung teknik dari tari etnik daerah mereka sendiri, beberapa juga mengadopsi elemen dari etnik lain.

Keragaman teknik ini memicu respons emosional di antara para supporter, beberapa di antaranya tidak terlalu memperhatikan aspek koreografi, yang menjadi perbincangan hangat di antara penonton. Meskipun demikian, dewan juri secara sportif dan profesional memberikan evaluasi yang teliti pada akhir pertunjukan, menekankan kemampuan peserta untuk menginterpretasikan ruang panggung baik dari segi internal (tubuh penari) maupun eksternal (arena pentas), selain dari pada itu juga pengolahan matra artistik.

Menurut dewan juri, aspek yang dinilai termasuk pengolahan matra artistik adalah (a) gerak, (b) musik, (c) tenaga, (d) waktu, dan (e) penggunaan ruang secara menyeluruh yang diproses secara kreatif menjadi harmonis. Koordinator atau koreografer dari masing-masing kontingen mendapatkan penjelasan secara terbuka dari dewan juri, mengingat latar belakang mereka adalah sarjana tari, yang mengerti betul aspek kompetisi artistik koreografi. Akhir evaluasi, ditegaskan juga bahwa kompetisi tari kreasi ini bukanlah semata-mata mengenai kecakapan ketrampilan fisik, melainkan pengolahan artistik yang besifat inovasi, dan orsinal.