foto bersama setelah penampilan (Foto ist.) |
Damariotimes. Pada tanggal 4 Juni 2024, tampilan koreografi etnik tradisi dari Kota
Malang memukau penonton di arena Pentas Seni APEKSI 2024, Balikpapan,
Kalimantan Timur. Dalam pentas ini, DIKBUD Kota Malang menampilkan sebuah
pertunjukan yang mengusung cerita "Sang Amurwabumi Tata Kutaraja."
Pertunjukan ini didukung oleh 16 penari, terdiri dari 10 penari perempuan
dan 6 penari laki-laki, yang berhasil menghidupkan nuansa tradisi Malang.
Berasal dari seni Topeng Malang, koreografi ini dikreasikan dengan citarasa
modern, sehingga menciptakan sebuah tampilan yang inovatif dan menggugah.
Cerita "Sang Amurwabumi Tata Kutaraja" menggambarkan filosofi
kepemimpinan ideal yang terinspirasi dari sosok raja pertama Kerajaan
Singosari, Sri Ranggah Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi, pada tahun 1222. Dalam
koreografi ini, empat karakteristik utama seorang pemimpin yang bijaksana
menjadi sorotan utama: penjaga alam semesta dan tanah air, pelindung dan
pengayom rakyat, penegak keadilan dan tata tertib, serta bijaksana dan
bermoral. Setiap aspek gerakan tari dan formasi diarahkan untuk menjadi tanda
yang bermakna dan harmonis. Koreografi ini berhasil menyajikan penggambaran
naratif simbolik yang mendalam, dengan sentuhan modern yang tetap menghormati
akar tradisi.
Pengumuman hasil kejuaraan dilaksanakan pada acara penutupan, tanggal 6
Juni 2024. Pada saat itu, pertunjukan "Sang Amurwabumi Tata Kutaraja"
dinobatkan sebagai Juara Favorit Pilihan Penonton. Predikat ini menunjukkan
bahwa penampilan tersebut sangat diminati dan diapresiasi oleh penonton.
Tidak hanya berhasil memukau penonton di lokasi, tampilan ini juga
disiarkan secara langsung melalui channel YouTube APEKSI 2024 Balikpapan,
sehingga dapat dinikmati oleh penonton yang lebih luas. Pengakuan sebagai Juara
Favorit ini menunjukkan bahwa inovasi tradisi yang diusung oleh DIKBUD Kota
Malang melalui "Sang Amurwabumi Tata Kutaraja" mampu mengangkat dan
memperkenalkan kekayaan budaya Malang kepada khalayak luas, serta memberikan
inspirasi tentang nilai-nilai kepemimpinan yang bijaksana dan bermoral.
Dengan penghargaan ini, DIKBUD Kota Malang berharap dapat terus
melestarikan dan mengembangkan seni budaya tradisional yang mereka miliki,
serta menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan menjaga warisan budaya
mereka.
Reporter :
R.Dt.
Editor : MAH
Pertunjukan "Sang Amurwabumi Tata Kutaraja" berhasil memadukan antara tradisi dengan sentuhan modern menciptakan kesan yang luar biasa. Semoga upaya melestarikan budaya seperti ini terus berkembang dan menginspirasi semua orang.
BalasHapus