lakon "Mbalike Pusoko Gedong Smoro Denok" di DKM (Foto Arimbawa) |
Damariotimes.
Sabtu malam, 1 Juni 2024, Dewan Kesenian
Malang di Jl. Mojopahit No. 3 menjadi pusat perhatian para pecinta seni
tradisional. Sanggar Patma Puspita, di bawah pimpinan Santi Peni Prasetyo,
menggelar pagelaran Wayang Topeng dengan lakon "Mbalike Pusoko Gedong
Smoro Denok".
Acara ini dibuka dengan tari Beskalan yang memukau,
diikuti oleh karya-karya legendaris Chattam Ar. seperti Tari Kebar Malang dan
Gading Alit. Tarian-tarian tersebut mengingatkan kembali pada masa kejayaannya
di tingkat provinsi pada tahun 1990-an, menghidupkan kembali keindahan dan
kekayaan budaya Kota Malang.
Lakon "Mbalike Pusoko Gedong Smoro Denok," yang
disutradarai dan dikoreografi oleh Heri Budianto, adalah adaptasi dari cerita
"Gunungsari Kembar" karya Karimoen dari Sanggar Wayang Topeng
Asmarabangun. Cerita ini jarang ditampilkan
karena dianggap tabu di beberapa daerah, namun memiliki makna mendalam sebagai
simbol pemulihan sosial; rehabilitasi atau imunitas sosial.
Pengiring musik gamelan dari Karimoen Center Kedungmonggo menambah keindahan
pagelaran malam itu.
Pj. Wali Kota Malang, Dr. Ir.Wahyu Hidajat, MM., hadir
memberikan sambutan hangat. Beliau menyampaikan rasa bangga terhadap pagelaran
ini dan berkomitmen untuk lebih memperhatikan perkembangan seni di Kota Malang.
Kehadiran jajaran pimpinan instansi terkait, seperti Kepala Disporapar, Kepala
DIKBUD, dan Kepala Diskominfo Kota Malang, turut memberikan dukungan dan
apresiasi terhadap acara ini.
Malam itu, Dewan Kesenian Malang dipenuhi dengan
antusiasme dan kekaguman dari para penonton. Pagelaran ini bukan hanya sekedar
hiburan, tetapi juga merupakan pengingat pentingnya pelestarian seni budaya
tradisional yang menjadi identitas dan kebanggaan masyarakat. "Mbalike
Pusoko Gedong Smoro Denok" berhasil menghadirkan malam yang penuh kenangan
dan harapan untuk masa depan seni di Malang.
Reporter : R.Dt.
Editor : MAH
Alhamdulillaah saya bangga dan memberikan apresiasi yang sedalam-dalamnya kepada para pelaku budaya sehingga seni budaya di kota Malang tetap lestari...Tetap semangat dan maju terus para pelaku seni budaya (Seniman) Kota Malang...
BalasHapusBersyukur sekali masih ada generasi penerus yang masih mau melestarikan kesenian wayang Topeng sebagai ciri khas kota Malang. Semoga kedepannya terus semangat dalam melestarikan kesenian tradisional khusunya daerah Malangan.
BalasHapus