Seni Pertunjukan Thak-Thakan sudah tampil di Festival Asia Aprika di Bandung (Foto ist.) |
Damariotimes. Salah satu seni pertunjukan yang berasal dari Kecamatan
Tambakboyo adalah Thak-Thakan. Lurah Kepala Desa Belikanget, Kecamatan
Tambakboyo, Pradesa Suhartanto, dan Ketua Paguyuban Thak-Thakan Gembong
Singolawe, berupaya keras untuk merekonstruksi penampilan Thak-Thakan dengan
berbagai cara. Salah satu upaya yang dilakukan adalah membeli perangkat gamelan
lengkap seharga Rp. 20.000.000,-. Selain itu, kebutuhan para anggota juga
sangat diperhatikan, seperti penyediaan kostum dan tempat latihan yang tersedia
setiap waktu.
Namun, Pradesa Suhartanto masih mengeluhkan upaya yang telah dilakukan, karena seni pertunjukan Thak-Thakan belum dapat digunakan sebagai tambahan mata pencaharian sehari-hari. Jika ada tawaran pentas dalam beberapa hari, para anggota seringkali mengeluhkan kecukupan keluarga, bahkan ada yang lebih memilih memelihara ternak. Mereka lebih memilih memenuhi kebutuhan mereka daripada harus pergi melakukan pementasan.
Dalam wawancara singkat, Pradesa Suhartanto menjelaskan
bahwa para pendukung Thak-Thakan memang bukan pemain profesional. Mereka tidak
dapat dipaksa menjadi profesional, karena pendapatan dari pementasan tidak
dapat menopang kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, saat ini para pendukung
seni pertunjukan Thak-Thakan di Kecamatan Tambakboyo, khususnya di Desa
Belikanget, masih melakukannya sebagai hobi. Hal ini menunjukkan perlunya
strategi yang benar-benar dapat menunjang kehidupan para seniman Thak-Thakan
agar seni pertunjukan ini dapat terus dilestarikan.
Reporter : R.Dt.
Editor : MAH
Posting Komentar untuk "Tantangan dan Upaya Pelestarian Seni Pertunjukan Thak-Thakan di Kecamatan Tambakboyo "