Lek Jumali: Seniman Dalang Alternatif Wayang Wolak-Walik yang Berpulang


Dalang Wayang Wolak-Walik: Ki Jumali (Sumber sosial media)




         Damariotimes. Kabar duka menyelimuti dunia seni tradisional Indonesia, pada tanggal 5 April 2024. Berita duka atas  meninggalnya Juma’ali, seorang seniman dan aktivis senior yang telah lama terlibat dalam gerakan Nahdlatul Ulama (NU). Pria yang akrab disapa Lek Jum ini meninggalkan kesan mendalam dalam pengembangan seni tradisional, terutama melalui karya-karya wayang wolak-walik yang inovatif dan kontemporer.

Juma’ali, lahir di Malang pada 12 Oktober 1967, tumbuh dan berkembang sebagai seorang seniman sejati. Beliau mahir dalam menghidupkan tokoh-tokoh wayang, tetapi juga seorang aktivis yang aktif dalam gerakan NU sejak zaman KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Kiprahnya dalam proses reformasi juga menjadi bagian penting dari warisan intelektualnya.

Lek Jum sebagai sosok yang memiliki dedikasi tinggi terhadap pengembangan tradisi. Salah satu hal yang membuat Juma’ali unik adalah kemampuannya untuk menyesuaikan ruangan dan konteks pertunjukan, mulai dari panggung hingga tempat-tempat tak terduga seperti pasar, kuburan, atau hajatan. Fleksibilitasnya dalam berkesenian membuatnya bisa menyampaikan pesan-pesan tradisional dengan cara yang segar dan kontekstual.

Salah satu karya monumental Juma’ali adalah dalang wayang wolak-walik yang ia ciptakan dari bekas botol plastik. Karya ini mencerminkan inovasi dan kreativitasnya yang luar biasa. Ia mampu menciptakan pertunjukan yang tidak terikat pada pakem tradisional, melainkan mengikuti respons situasi dan improvisasi yang mengalir dengan lancar.

Pendidikan formalnya di SD Ngadilangkung/SD Dilem, SMPN 1 Kepanjen, dan SMAN Kepanjen, ditambah dengan pendidikan seni teater di ISI Yogyakarta, memberikan landasan kuat bagi Juma’ali untuk mengeksplorasi dan mengembangkan bakatnya sebagai seniman dalang alternatif yang mampu menghadirkan wayang wolak-walik dengan sentuhan kontemporer yang segar dan relevan.

Kepergian Juma’ali meninggalkan duka yang mendalam bagi dunia seni tradisional Indonesia. Namun, warisan karyanya tetap akan terus menginspirasi generasi seniman dan penggiat seni tradisional untuk terus berinovasi dan menjaga kekayaan budaya Indonesia melalui lensa seni yang unik dan kreatif.

 

Tim reporter Damariotimes.

Editor : R.Dt.

 

Posting Komentar untuk "Lek Jumali: Seniman Dalang Alternatif Wayang Wolak-Walik yang Berpulang"