foto bersama dengan hasil desain batik (Foto ist.) |
Damariotimes. Malang, 23 Mei 2024. Pada
hari yang cerah di Pondok Pesantren Mahasiswa Nur Muhammad Landungsari,
Kabupaten Malang, sebuah acara pengabdian masyarakat oleh Universitas Negeri
Malang (UM) resmi dibuka. Program yang bertajuk "Jiwa Creativepreneur
Pondok Pesantren Mahasiswa (Santriwati PPM) Nur Muhammad Landungsari Melalui
Keterampilan Membatik Produk Identitas Muslimah" ini bertujuan untuk
mengembangkan jiwa kewirausahaan kreatif di kalangan santriwati melalui
pelatihan keterampilan membatik.
Acara ini dipimpin
oleh Dr. Pujiyanto, M.Sn., dengan dukungan tim yang terdiri dari Dr. Ike
Ratnawati, M.Pd., Dr. Robby Hidajat, M.Sn., dan alumni UM, Muhammad Affaf Hasiymy,
M.Pd. Lokasi kegiatan bertempat di Pondok Pesantren Mahasiswa Nur Muhammad yang
terletak di Jl. Tirto Utomo Gg. IV No.58a, Dusun Rambaan, Landungsari,
Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
Pembukaan dan
Presentasi Dasar Membatik
Acara dimulai dengan sambutan dari ketua Pondok Pesantren yang menyampaikan pentingnya keterampilan kreatif seperti membatik dalam membentuk identitas dan kemandirian ekonomi santriwati. Dilanjutkan dengan presentasi oleh Dr. Ike Ratnawati, M.Pd., yang mengulas pengetahuan dasar tentang batik sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia. Dalam paparannya, Dr. Ike menekankan bahwa batik bukan hanya sekadar karya seni, tetapi juga merupakan warisan budaya yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
para santriwati berproses mendesain motif batik (Foto ist.) |
Teknik Membatik dan
Demonstrasi Praktis
Setelah presentasi
dasar, Dr. Robby Hidajat, M.Sn. dan Muhammad Affaf Hasiymy, M.Pd. mengambil
alih untuk sesi praktis. Mereka mempraktekkan teknik mencanting dengan
menggunakan kompor pemanas listrik serta mencanting manual dan elektrik. Para
peserta sangat antusias mengikuti demonstrasi ini, terutama ketika mereka
diperlihatkan cara mengoperasikan alat-alat batik modern yang dapat mempermudah
proses pembuatan batik.
Para santriwati
tampak sangat tertarik dan terlibat aktif dalam setiap sesi pelatihan. Mereka
tidak hanya belajar teori dan praktik membatik, tetapi juga mendapatkan
inspirasi untuk mengembangkan produk-produk kreatif yang bisa menjadi identitas
mereka sebagai muslimah sekaligus sumber penghasilan.
proses mencanting (Foto ist.) |
Antusiasme dan
Harapan
Kegiatan ini
diharapkan dapat menumbuhkan jiwa creativepreneur di kalangan santriwati Pondok
Pesantren Mahasiswa Nur Muhammad. Dengan keterampilan membatik yang mereka
pelajari, para santriwati diharapkan dapat menciptakan produk-produk unik dan
bernilai jual tinggi, serta mempromosikan batik sebagai identitas budaya
Indonesia yang kaya dan beragam.
Semoga program pengabdian masyarakat ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang besar bagi para santriwati dan komunitas Pondok Pesantren Mahasiswa Nur Muhammad Landungsari.
Reporter : H. Gumelar
Editor : S.
Narwati
Posting Komentar untuk "Jiwa Creativepreneur di Pondok Pesantren Mahasiswa Nur Muhammad Landungsari: Keterampilan Membatik untuk Identitas Muslimah"