komunikasi dan masa depan (Foto sketsa Robby Hidajat) |
Damariotimes. Hari Komunikasi Sosial Sedunia, yang diperingati pada tanggal 17
Mei setiap tahunnya, adalah momen penting untuk merefleksikan evolusi
komunikasi sosial dalam konteks global. Sejarahnya dapat ditelusuri kembali ke
era awal komunikasi manusia, yang berkembang dari interaksi langsung menjadi
lintas-batas dengan kemajuan teknologi.
Perayaan ini menandai
peran krusial komunikasi dalam membangun hubungan, memperkuat komunitas, dan
menggalang dukungan untuk isu-isu sosial. Mulai dari pertukaran gagasan di
forum publik hingga kampanye sosial di media digital, komunikasi sosial telah
menjadi tulang punggung perubahan sosial positif.
Namun, di tengah
kemajuan ini, tantangan baru muncul dalam bentuk artivisial (aktivisme digital)
dan intelijensi buatan. Artivisial mengacu pada penggunaan kreatif teknologi
dan media sosial untuk menyampaikan pesan sosial atau politik, sementara
intelektual integensi menyoroti peran kecerdasan buatan dalam mengelola
informasi dan opini publik.
Prospek Hari Komunikasi
Sosial Sedunia di masa depan melibatkan pemahaman mendalam tentang dampak
artivisial dan intelektual integensi terhadap masyarakat. Hal ini mencakup
penguatan literasi digital, kritis, dan etika dalam menggunakan teknologi
komunikasi. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan
masyarakat sipil menjadi penting untuk menghadapi tantangan kompleks ini.
Dengan memanfaatkan
potensi teknologi dan kesadaran sosial yang kuat, Hari Komunikasi Sosial
Sedunia memberikan platform untuk merayakan inovasi dalam komunikasi yang
bertanggung jawab, inklusif, dan berdampak positif bagi kesejahteraan bersama.
Tim
Reporter Damariotimes.
Editor
: MAH
Posting Komentar untuk "Hari Komunikasi Sosial Sedunia: Sejarah, Prospek, dan Tantangan Intelektual"