Pergelaan Seni Pertunjukan Bantengan: Mengangkat Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Seni Budaya di SMP 14 Malang

 



Umi Kulsum, S.Pd., kepala sekolah SMP 14, (Foto ist.)


           


Damariotimes. Malang, 30 April 2024. Para mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) dari Universitas Negeri Malang telah menggelar sebuah kegiatan spektakuler di SMP N 14 Malang sebagai bagian dari proyek akhir mereka. Tidak sekadar pertunjukan biasa, mereka memilih bentuk seni pertunjukan tradisional Bantengan sebagai medium pembelajaran yang menarik.

Pembukaan acara ini disambut dengan antusias oleh Umi Kulsum, S.Pd., kepala sekolah SMP 14, yang menyambut baik kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa PPG Prajabatan ini. Beliau mengakui pentingnya mengidentifikasi aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar sebelum menentukan materi pembelajaran, karena setiap aspek membutuhkan pendekatan dan materi yang berbeda.



Tampilan Bantengan Siswa Kelas 7 SMP 14 Malang (Foto ist,)



Salah satu aspek yang diangkat dalam tampilan seni pertunjukan ini adalah pengenalan jenis-jenis materi pembelajaran, yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Materi pembelajaran seperti fakta, konsep, prinsip, dan prosedur diberikan dalam konteks yang menarik dan relevan bagi siswa. Demikian kegiatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa PPG yang terdiri dari Rizki Izah Naditasari, Rania Erin Oktiara, Nisda Nabilatul Izzah, Siti Nur Azizah, Okvito Eka Putu Buwono, Dani Febri Artanto.

Acara tampilan seni pertunjukan ini tidak hanya menjadi bagian dari tugas akhir mata pelajaran Seni Budaya, tetapi juga menunjukkan komitmen para guru program PPL PPG Prajabatan Gelombang I Universitas Negeri Malang dalam membudayakan siswa dengan nilai-nilai lokal. Rizki Izah Naditasari, ketua kelompok PPG, menjelaskan dengan rinci program kerja tugas akhir ini, sementara Dr. Robby Hidajat, M.Sn., yang mewakili Dra. EW. Suprihatin DP., M.Pd. selaku  pembimbing studi PPG, menekankan pentingnya pembelajaran seni budaya sebagai upaya melestarikan dan menghargai warisan budaya.

Dengan demikian, tampilan seni pertunjukan Bantengan ini bukan hanya sebuah pertunjukan, tetapi juga sebuah upaya untuk mendekatkan siswa dengan kearifan lokal dan nilai-nilai budaya yang perlu dilestarikan dan dijunjung tinggi.

 

Tim Damariotimes.

Editor : MAH

 

Posting Komentar untuk "Pergelaan Seni Pertunjukan Bantengan: Mengangkat Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Seni Budaya di SMP 14 Malang"