Pak Giat Santoso pengemen boneka (Foto ist.) |
Damariotimes. Di tengah gemerlap kota Malang, terdapat seorang pengamen unik
yang menjadi sorotan warga sekitar. Namanya adalah Pak Giat Santoso, seorang
pengamen boneka joged mberot yang berasal dari Belitar. Meskipun tidak memiliki
skill khusus dalam memainkan boneka, juga tidak memiliki boneka yang istimewa
untuk ditunjukkan, namun kebutuhan hidup mendorongnya untuk menjalankan profesi
ini.
Pak Giat Santoso adalah
contoh nyata dari kondisi sosial yang terjadi dalam dunia seni pertunjukan.
Meskipun tidak memiliki latar belakang seni yang kuat, Pak Giat tetap berusaha
mencari nafkah dengan kemampuan seadanya. Boneka-boneka sederhana yang
digunakannya tidaklah istimewa, namun suara musik dari tape yang diputar cukup
bagus dan cocok untuk ditarikan dengan gaya joged mberotnya.
Pak Giat memilih untuk
mengamen di Malang, jauh dari kampung halamannya. Hal ini menunjukkan
dedikasinya dalam mencari tempat yang memiliki potensi lebih besar untuk
mendapatkan rezeki. Baginya, profesinya sebagai pengamen adalah cara untuk
bertahan hidup dan mengatasi kondisi ekonomi yang kurang stabil.
Sorotan yang diberikan
pada Pak Giat Santoso juga mencerminkan fenomena yang sering terjadi di
masyarakat. Ketika kondisi ekonomi tidak stabil, banyak seniman seni
pertunjukan yang turun gunung untuk menjalankan profesinya sebagai pengamen.
Mereka mengandalkan keterampilan apa adanya untuk menghibur dan mencari rezeki
di jalanan.
Meskipun mungkin tidak
diperhatikan oleh banyak orang, namun kisah Pak Giat Santoso adalah contoh
nyata perjuangan seorang seniman dalam menghadapi tantangan kehidupan. Dengan
semangat dan tekad yang kuat, beliau tetap menjalankan profesinya dengan penuh
dedikasi, menghadirkan seni di tengah-tengah keramaian kota, dan menginspirasi
banyak orang untuk tetap berjuang menghadapi cobaan hidup. tampilan lebih lengkap dapat dilihat pada chanel tik-tok Dr. Seniman.
Reporter
: R.Dt.
Editor : MAH
Posting Komentar untuk "Pak Giat Santoso: Kisah Pengamen Boneka Joged Mberot dari Belitar"