Identivikasi Varia Tari Remo di Jawa Timur

Tari Remo Surabaya di tarikan oleh Cak Suwito Hs. (Foto ist.)

Damariotimes. Tari Remo merupakan warisan budaya yang kental di Jawa Timur, menggambarkan keberagaman seni tari yang dimiliki daerah ini. Seiring waktu, tari Remo telah berkembang menjadi tiga varian utama yang mencerminkan karakteristik dan keunikan masing-masing.

1.      Tari Remo Surabaya: Tari Remo Surabaya menampilkan keanggunan dan kekhasan dalam setiap gerakannya. Para penari tari Remo Surabaya dikenal dengan teknik yang tenang namun mantap, dengan gerakan yang terkendali dan garis-garis gerak yang tegas. Musik pengiringnya didominasi oleh kendang yang cepat dan rapat, menciptakan kontras yang memukau antara gerakan penari dan ritme musik. Pesona tari Remo Surabaya lebih bersifat klasik dan mengandung keanggunan yang mendalam.

2.      Tari Remo Jombang: Di sisi lain, Tari Remo Jombang mempunyai nuansa yang lebih komikal dan menghibur. Salah satu ciri khasnya adalah penari utama yang sering kali adalah seorang pelawak, seperti Bolet. Hal ini menjadikan tampilan tari Remo Jombang lebih bersifat komedi dan mengundang tawa, tetapi tetap menggabungkan elemen-elemen teknik tari yang khas dari seni tari Remo.

3.      Tari Remo Malang: Sebagai varian baru yang diidentifikasi pada Festival Tari Remo se-Jawa Timur pada tahun 1974, Tari Remo Malang membawa warna tersendiri dalam repertoar tari Remo. Gerakan yang ditampilkan dalam tari Remo Malang sangat tegas dan bertenaga, terutama karena adanya penari yang mahir dalam menari topeng Malang. Selain itu, musik pengiringnya juga mencerminkan kekhasan Malang, dengan pengaruh dari tarian Beskalan yang kemudian dikenal sebagai tari Remo Putri. Kombinasi antara kekuatan gerakan dan keindahan musik pengiring menjadikan tari Remo Malang sebagai varian yang unik dan memukau.

Dengan adanya tiga varian tari Remo yang berbeda di Jawa Timur, dapat dilihat betapa kaya akan budaya dan seni yang dimiliki oleh daerah ini. Setiap varian tari Remo tidak hanya menjadi simbol identitas daerah, tetapi juga menjadi sarana untuk menjaga dan menghargai warisan budaya yang berharga bagi masyarakat Jawa Timur.

Reporter  : R.Dt.

Editor      : MAH

 

Berbagi :