tampilan tari daerah yang tidak diolah sebagai tari Kreasi (Foto ist.) |
Damariotimes. Pada acara Seleksi FLS2N Tingkat Kabupaten Malang 2024,
peserta dari Cabang Lomba Tari Kreasi menampilkan beragam teknik koreografi
yang memperkaya dan memperindah pertunjukan. Sebanyak 45 peserta turut
berpartisipasi, membawa ragam cerita, sumber inspirasi dari tari etnik daerah,
serta kemampuan teknik gerak penari yang bersumber dari warisan tari lokal.
Dalam perspektif para pakar, koreografi adalah seni
mengatur gerakan tubuh secara estetis dan bermakna, menggabungkan unsur-unsur
seperti ritme, ruang, dan ekspresi untuk menciptakan sebuah karya tari yang
utuh. Peserta FLS2N Cabang Lomba Tari Kreasi Kabupaten Malang 2024 rata-rata belum menunjukkan pemahaman yang mendalam terhadap konsep ini, sehingga menghasilkan
penampilan
masih tidak merata antara peserta satu dan yang lainnya, dari satu sisi
kemampuan untuk memahami konsep koreografi dari pendalaman tema, kemampuan
menetapkan teknik gerak tari bagi penari, terlebih dalam memilih penari yang
posturnya tidak merata. Hal ini mempunyai pengaruh besar pada penilaian.
Peserta menampilkan variasi garapan, mulai dari gerakan yang lembut dan mengalir hingga
gerakan yang energik dan dinamis. Mereka juga berhasil menggabungkan sumber
inspirasi dari tari etnik daerah dengan sentuhan modern yang kreatif, hanya saja tidak mampu
metransformasikan pada nilai estetika lokal.
Kemampuan teknik gerak para penari yang belum maksimal, sehingga terlihat dari unjuk tampil dari penari yang kadang tidak jelas bentuk, utamanya tampak pada cara berdiri (tanjak), sikap tangan, tidak jelas bentuknya. Sementara posisi bahu dan siku, kadang menunjukan tidak luwes.
Penggarapan masih kurang menyiapkan musik yang orjinal, sesuai dengan tuntutan tema. Sehingga yang ingin tampil hanya memanfaatkan musik yang beredar di Youtube. Hal ini sudah sangat tidak sesuai dengan tuntutan potensi lokal dari sekolah yang notabene berada di wilayah Kabupaten Malang (Jawa Timur). Hal ini akan berpengaruh pada tampilan kopetisi yang ada ditingkat regional (Surabaya) atau di Nasional (Jakarta). Peserta FLS2N Cabang Lomba Tari Kreasi Kabupaten Malang 2024 masih belum mampu menyajikan musik yang mendukung secara harmonis, bahkan membentuk keselarasan antara gerakan penari dan alur cerita yang disajikan.
Penggunaan property
yang belebihan, dan tidak dimanfaatkan untuk menciptakan kreasi visual di atas
panggung, sehingga ada yang mengandalkan ungkapan verbal dengan vocal. Sehingga
gerak, musik, property menjadi tidak memiliki arti yang sangat kuat sebagai
ungkapan yang artistik.
Evaluator anggota dewan juri:
Robby Hidajat
Editor : MAH
Posting Komentar untuk "Evaluasi Teknis Koreografi peserta FLS2N Cabang Lomba Tari Kereasi Kabupaten Malang 2024"