bacaan menarik untuk pecinta epos wayang (Foto ist._ |
Damariotimes. Dalam novel epik ini, pembaca diajak untuk membenamkan diri dalam kisah Hanoman, sang kera putih yang gagah berani, namun disajikan dari sudut pandang yang sepenuhnya baru. Pitoyo Amrih mengungkapkan perjalanan Hanoman, mulai dari masa kecilnya di Jonggring Saloka di bawah asuhan Batara Bayu, hingga perannya yang menentukan dalam perang besar antara Alengka dan Ayodya.
Hanoman, sebagai tokoh utama, tidak hanya digambarkan sebagai makhluk yang cerdas dan kuat, tetapi juga sebagai individu yang merenungkan makna perang, moralitas, dan pengorbanan. Melalui pandangan Hanoman, pembaca akan melihat peperangan dan peristiwa Ramayana dari perspektif yang lebih dalam, merasakan kebingungan dan kekecewaan yang dirasakan oleh sang kera putih terhadap realitas perang yang keras.
Novel ini bukan hanya sekadar kisah tentang pertempuran dan pengorbanan, tetapi juga mengeksplorasi perjalanan batin Hanoman. Pembaca akan dibawa menelusuri perjalanan Hanoman saat ia belajar tentang arti kesetiaan, pengabdian, dan pencarian makna dalam hidupnya yang penuh dengan tantangan dan ujian.
Di antara kisah yang menarik, pembaca akan bertemu dengan
tokoh-tokoh utama lainnya seperti Rama, raja Ayodya yang menjadi pemimpin
pasukan dalam perang melawan Alengka, Sinta, istri Rama yang diculik oleh
Rahwana, raja Alengka yang juga dikenal sebagai antagonis utama dalam cerita.
Rahwana sendiri tidak hanya digambarkan sebagai musuh yang sederhana, tetapi
sebagai karakter yang memiliki sisi kompleks yang menambah kedalaman cerita.
Dalam tema utamanya, novel ini menyoroti pertentangan
antara kebaikan dan kejahatan melalui perang antara pasukan Rama dan Rahwana.
Namun, lebih dari itu, novel ini juga menggambarkan pengorbanan dan kesetiaan
yang tak tergoyahkan, terutama dari sudut pandang Hanoman yang selalu setia
kepada Rama. Hanoman juga terus mencari makna dalam hidupnya, mempertanyakan
nilai-nilai yang diajarkan kepadanya dan mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam perjalanannya.
Salah satu keunikan dari novel ini adalah sudut pandang
yang diberikan, di mana pembaca dapat melihat kisah Ramayana dari perspektif
yang segar melalui mata Hanoman. Amrih dengan cemerlang mengajukan pertanyaan
kritis tentang nilai-nilai tradisional dan norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat, merangsang pemikiran pembaca untuk merenungkan tentang esensi
perang, moralitas, dan pencarian makna hidup.
Dengan gaya bahasa yang puitis dan filosofis, Pitoyo
Amrih dan Ratna Mariastuti berhasil menangkap esensi yang mendalam dari kisah epik ini, menjadikan
"Hanoman: Akhir Bisu Sebuah Perang Besar" bukan hanya sekadar novel
fantasi yang menarik, tetapi juga sebuah refleksi filosofis yang memikat
tentang makna perang, moralitas, dan pencarian makna hidup.
Penulis : R. Dayat
Editor : MAH
Posting Komentar untuk "Novel Pupuler Hanoman: Akhir Bisu Sebuah Perang Besar karya Pitoyo Amrih & Ratna Mariastuti"