Damariotimes. Kota Malang terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat, terutama dalam sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang produksi batik. Keanekaragaman jenis batik yang dihasilkan menjadi ciri khas tersendiri bagi batik Malang. Selain itu, para perajin dan pengusaha batik telah membentuk sebuah asosiasi yang dipimpin oleh Ki Demang (Isa Wahyudi), pengembang Kampung Budaya Polowije (KBP). Asosiasi ini menjadi wadah kolaborasi dan kemajuan bagi industri batik di Malang.
desain Udeng "Banteng" (Foto ist.) |
Komunitas
batik di Malang aktif terlibat dalam berbagai kegiatan, menggambarkan
kreativitas para pengrajin. Setiap perajin menggunakan teknik dan pola yang
berbeda-beda, mencerminkan ekspresi seni yang unik masing-masing. Meskipun
berbeda, terdapat aspirasi bersama untuk menemukan corak batik khas Malang.
Salah satu perajin yang menciptakan desain istimewa adalah yang merancang udeng
batik bertema "Bantengan." Udeng ini memiliki fungsi dalam tarian
tradisional "Joged Mberot," sebuah varian dari seni pertunjukan
Bantengan yang sangat populer di kawasan Malang Raya.
Udeng
Bantengan menjadi bukti nyata perpaduan antara tradisi dan inovasi dalam dunia
batik Malang. Dibuat dengan presisi dan kepekaan budaya, udeng batik ini tidak
hanya menambah nilai estetika, tetapi juga mencerminkan warisan budaya yang
kaya dari daerah tersebut. Keterkaitan desain dengan tarian Bantengan lebih
memperkuat interaksi antara berbagai bentuk seni di Malang, menciptakan kaya
akan keberagaman budaya.
Peran
Ki Demang sebagai pimpinan asosiasi memiliki peran krusial dalam membina
kolaborasi dan pertukaran pengetahuan di antara para praktisi batik. Upaya
kolektif ini memastikan bahwa keberadaan batik Malang tetap berkembang dan
beradaptasi dengan perkembangan zaman. Selain itu, asosiasi juga berfungsi
sebagai dukungan bagi para perajin, memberikan platform untuk memamerkan
karya-karya mereka dan menjadikan batik Malang sebagai merek yang dikenal di
pasar lebih luas.
Dengan
berkembangnya industri batik di Malang, tidak hanya memberikan kontribusi
terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, tetapi juga berperan penting dalam
melestarikan dan mempromosikan warisan budaya yang terkandung dalam setiap karya
yang rumit dan indah. Udeng Bantengan dan keterkaitannya dengan tarian
tradisional mencerminkan sifat dinamis dan berbagai lapisan dalam dunia
kerajinan batik Malang, menciptakan keseimbangan antara pelestarian tradisi dan
penerimaan inovasi dalam dunia seni yang terus berkembang.
Reporter : R. Hidajat
Posting Komentar untuk "Desain Udeng Batik “Bantengan” untuk Menari Mberot di Malang"