Bagaimanakah
cara mengimplementasikan pembelajaran diferensiasi?Pembelajaran Berdiferensiasi (Foto Ist.)
Langkah pertama guru harus memahami kelebihan dan kekurangan peserta didik dengan membaca hasil tes diagnostik. Berdasarkan kebutuhan yang berbeda dari setiap peserta didik tersebut guru kemudian menginventaris kebutuhan pembelajaran, merancang metode dan strategi untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan menghargai perbedaan kebutuhan setiap peserta didik.
Dalam implementasi Pembelajaran
berdiferensiasi seharusnya guru melakukan hal hal berikut:
- Menawarkan siswa pilihan jenis tugas yang akan dikerjakan.
- Menyediakan banyak teks dan jenis bahan ajar.
- Menggunakan berbagai metode belajar yang dipersonalisasi termasuk ragam penilaiannya
- Merancang pembelajaran agar sesuai dengan berbagai bentuk kecerdasan.
- Agar Pembelajaran berdiferensiasi berhasil, guru harus menjelaskan dengan jelas tujuan pembelajaran dan kriteria keberhasilan.
Pembelajaran
berdiferensiasi berkembang dalam lingkungan kelas di mana siswa bekerja menuju
tujuan bersama dengan pola pikir pertumbuhan. Guru harus mengidentifikasi dan
merespon kebutuhan siswa, menciptakan budaya kelas yang mendukung di mana siswa
menghargai perbedaan untuk diri mereka sendiri dan teman sekelas mereka.
Tantangan
yang dihadapai dalam mengimplementasikan pembelajaran diferensiasi.
Hasil penelitian
yang dikakukan oleh Nor Zaiham dkk dari
universitas Brunei Darusalam yang berusaha mendifinisikan konsep Pembelajaran
berdiferensiasi serta tantangan potensialnya adalah sebagai berikut.
Dalam
studi ini, tugas guru dikaitkan dengan tiga komponen utama: (1) menggunakan
strategi yang berbeda (2) mengatasi keragaman peserta didik, dan (3) memajukan
pembelajaran peserta didik. Selain tiga kategori di atas, pengetahuan terbatas
guru dan kesalahan asumsi juga diidentifikasi. Selain itu, enam tantangan utama
yang menghambat implementasi keberhasilan Pembelajaran berdiferensiasi anatara
lain adalah (1) waktu yang diperlukan guru untuk memahami esensi pembelajaran diferensiasi, (2) sumber
daya, (3) pengetahuan guru, (4) ukuran kelas, (5) dukungan, dan (6) beban
kerja.
Temuan di
atas berguna untuk merumuskan hal apa saja yang dapat didiskusikan tentang pembelajaran
diferensiasi. Temuan ini juga menyiratkan fakta-fakta penting yang perlu
ditangani. Pertama-tama kurangnya pengetahuan yang memadai dan kesalahpahaman
tentang definisi menjadi dasar kebutuhan diklat untuk meningkatkan pemahaman
guru.
Penerapan
Pembelajaran berdiferensiasi dalam kelas inklusif dapat dimungkinkan melalui
pengembangan profesional yang sistematis, fokus dan berkelanjutan, pelatihan
guru, serta dukungan. Peningkatan pengetahuan
dan ketrampilan guru dapat dilakukan dengan
pelatihan dan praktik yang berkelanjutan.
Misalnya membedah konsep teoritis, demonstrasi pelaksanaan pembelajaran,
dan kegiatan praktis melalui peer coaching, penelitian tindakan kelas, kelompok
studi, atau lokakarya dapat memungkinkan dialog dan konsultasi tentang
bagaimana teknik Pembelajaran berdiferensiasi diimplementasikan di kelas.
Upaya
menjawab tantangan implementasi pembelajaran berdiferensiasi
Untuk mengatasi kendala ini, penting bagi guru untuk memiliki
pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan belajar siswa dan mengembangkan
strategi yang efektif untuk desain, implementasi, dan evaluasi pembelajaran
yang berbeda. Agar pembelajaran
berdiferensiasi dapat dilaksanakan di kelas, guru harus melakukan hal-hal
berikut:
- Pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan tiga aspek: Kemauan belajar, minat belajar dan profil belajar siswa (dapat dilakukan melalui wawancara, observasi atau survei, dll.).
- Desain pembelajaran yang berbeda berdasarkan hasil survei
- Menawarkan pilihan yang berbeda dalam hal strategi, materi dan metode pembelajaran.
- Mengevaluasi dan merenungkan apa yang telah kami pelajari. Memetakan kebutuhan pembelajaran adalah kunci utama kita untuk menentukan langkah selanjutnya. Jika hasil survei tidak akurat, rencana pembelajaran dan kegiatan yang dibuat dan implementasinya juga tidak akurat. Untuk memetakan kebutuhan belajar siswa, juga membutuhkan informasi yang akurat dari siswa, orang tua/wali dan orang-orang di sekitar mereka.
Sumber:
- Zaiham Nor, “Differentiated Instruction: Definition and Challenging Factors Perceived by Teachers” Journal of Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 388
- He’s Extraordinary.com, “5 Common Obstacles in Differentiation & How to Overcome Them”
- Understood.org, “What is differentiated instruction?”
- E-Ujian.id Level Up Your School “Pembelajaran Berdeferensiasi dalam Kurikulum Merdeka”
- GuruInovatif.id, “Berbagai Tantangan Pembelajaran Berdiferensiasi”
Kontributor : Drs. Muhammad Taufik, M.Pd.
Editor : Muhammad Afaf Hasyimy
Posting Komentar untuk "Pembelajaran Berdiferensiasi dan Tantangannya (Bagian 2)"