Meningkatkan Kreatifitas Warga Berbasis Pelatihan Batik Ecoprint

        Damariotimes. Probolinggo, Maraknya fenomena yang mengusung tema Go Green di masyarakat menggugah para akademisi di bidang seni rupa untuk melakukan kegiatan positif berupa pelatihan pembuatan batik ecoprint sebagai salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Dosen Ilmu Seni dan Arsitektur Islam UNZAH Genggong Probolinggo mengemas acara tersebut dengan menggandeng ibu-ibu PKK Desa Sumberlele, Kecamatan Kraksaan Probolinggo pada Senin 11 September 2023.
Pemateri membantu peserta pelatihan untuk menyusun dedaunan sehingga tampak estetik (Dokumentasi pribadi, 2023)
        Kegiatan yang diadakan di kantor Desa Sumberlele itu dimulai pada pukul 15.00 WIB. Acara dibuka oleh sambutan ketua PKK Desa Sumberlele, Ibu Indah. Beliau menyambut baik agenda pengabdian kepada masyarakat ini dan berharap warga desanya bisa maju, terampil dan kelak mewujudkan sentra batik di Desa Sumberlele.
Hasil akhir peserta pelatihan batik ecoprint menunjukkan karyanya (Dokumentasi pribadi, 2023)
        Acara yang diikuti oleh kurang lebih 20 orang ibu-ibu anggota PKK tampak antusias ketika pemateri menyampaikan teknik-teknik dasar ecoprint yang dibawakan oleh Sri Wulandari, M. Pd dan Bayu Gilang Ramadhan, M. Pd. Sekitar 15 menit kemudian, acara dilanjutkan oleh praktek membuat ecoprint dengan teknik pounding/pukul. Tampak ibu-ibu sangat cekatan dalam menyusun dedaunan yang telah disiapkan dari rumah. Dedaunan yang dibawa adalah hasil dari pekarangan atau halaman di sekitar rumah. Terlihat ada yang membawa daun belimbing wuluh, daun terong pipit, daun wungu, daun kelor, daun marenggo, dan lain-lain.
        Setelah daun disusun sedemikian rupa di atas kain yang telah di mordant menggunakan tawas semalaman, dilanjutkan dengan melapisinya dengan plastik. Lalu tibalah saat yang membutuhkan kesabaran ekstra yaitu memukul daun menggunakan ulegan kayu untuk memindahkan pigmen dan motif daun di atas kain. Diselingi senda gurau, acara pelatihan berlangsung lancar dan menyenangkan. Sesi terakhir adalah merendam kain yang telah selesai dipukul ke larutan air tawas atau larutan tunjung selama 15-20 menit. Kegiatan ini dinamakan proses fiksasi. Melalui proses fiksasi, kain yang telah mendapat motif dan pigmen dari daun yang telah dipukul tadi menjadi lebih awet dan tidak mudah
luntur. Terakhir adalah membilas kain ecoprint dengan air mengalir. Acarapun ditutup dengan foto bersama narasumber dan ketua PKK Desa Sumberlele.



Kontributor : Sri Wulandari
Editor          : Muhammad Afaf Hasyimy

 

Posting Komentar untuk "Meningkatkan Kreatifitas Warga Berbasis Pelatihan Batik Ecoprint"