Damariotimes. Koreografi ekspresionis merupakan bentuk ungkapan gerak yang menekankan pada ekspresi dan emosi dari para penari, sebuah gaya tari yang fokus pada penyampaian pesan emosional, perasaan, atau ide-ide abstrak melalui gerak tubuh yang dramatis, dan ekspresif.
Koreografi
ekspresionis memiliki jalur konstruksi yang meninggalkan tari konvensional,
jalur pengembanannya adalah bertumpu pada upaya menggali ekspresi pribadi dan potensi
individu para penarinya. Koreografi yang ditampilkan menekankan pada usaha koreografer untuk
mengungkapkan perasaannya atas dasar
gejola kata hati yang dirasakan dalam dirinya, yaitu menekankan pada faktor
internal.
Salah satu Koreografi Ekspresionis Pina Bausch (sumber: theartsdesk.com) |
Realitas
tidak ditangkap secara fisikal, tetapi realitas adalah spirit atau kekuatan
yang memberikan sejumlah dorongan (rangsangan) untuk menciptakan bentuknya yang
bersifat unik, dan personal. Maka pengalaman kemanusiaan dapat tertuang dengan
sangat kuat, dan bertumpu pada perasaan dan empati yang dihayati oleh
koreografer dan penari-penarinya.
Pola
koreografi ekspresionis ini umumnya tidak memotret realias atau kenyataan pada
sisi wujudnya, tetapi bertujuan untuk menumbuhkan/melahirkan wujudnya sendiri
secara alami. Maka jika koreografer memilih melakukan tindakan eksplorasi tubuh
dan tidak mempertimbangkan sesuatu di luar dirinya, adalah salah satu
kecendrungan mengarah pada tipe ini. Hasil koreografinya menunjukan kekuatan
pada aspek kemurnia gerak, artinya sedikit sekali gerakan yang memiliki pola
imitative (peniruan alam), atau duplikasi gerak yang sudah ada.
Kecendrungan
semacam koreografi ekspresionisme pada umumnya dilakukan oleh seniman
(koreografer) yang memiliki kekuatan atau kepekaan menangkap realitas dengan
rasa yang mendalam, bentuk pelatihan yang dilakukan memiliki kecendrungan
bersifat eksploratif (penjelajahan) secara intensif, bahkan personal.
Pendekatan garap koreografi ekspresionis bersifat murni, yaitu koreografi yang
menekankan pada aspek kinestetik (rasa gerak), cendrung mengangkat aspek
suasana, gejolak perasaan, atau memiliki kecendrungan bersifat dramatis.
Pelopor
koreografi ekspresionis adalah Mary Wigman, Martha Graham, atau Pina Bausch.
Ide-idenya muncul dari ketidak puasan terhadap kondisi sosial, emosi pribadi,
dan pendangan dunia yang bersifat hakiki, oleh karena itu acapkali melibatkan
gerak yang intens, dan mencolok untuk mengungkapkan pengalaman pribadi yang
sangat kuat.
Posting Komentar untuk "Koreografi Ekspresionis: Mengekspresikan Perasaan yang Paling Dalam"