Damariotimes. Malang, Memasuki tahun ajaran baru, SMK Negeri 7 Malang
berbenah di berbagai bidang, termasuk pengembangan keterampilan siswa di bidang
seni. Muhammad Afaf Hasyimy, salah satu guru seni budaya mendapatkan tugas
mengembangkan Batik Khas Malang.
Tugas ini tentunya berat, namun hal tersebut
diyakini dapat dilakukan. Mengingat selama kurang lebih 3 tahun ini telah
mendapatkan banyak pengalaman sebagai anggota penelitian dosen di Universitas
Negeri Malang. Terlebih pada tahun ini juga terlibat dalam penelitian
pengembangan batik cap di Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen Kabupaten
Malang.
Perannya
sebagai tenaga teknis, memberikan banyak pengalaman dalam melakukan eksperimen
tentang teknik membatik, bahkan juga desain batik cap bermotif topeng. Berbekal
pengalaman tersebut pada kesempatan ini mendapatkan kepercayaan menyiapkan dresscode
untuk mempresentasikan hasil penelitian bersama dosen pembimbingnya waktu studi
magister Keguruan Seni Rupa di UM.
Desain batik yang dikembangkan oleh Dr. Robby
Hidajat, M.Sn. diangkat dari salah satu motif ukir ornament pada Topeng Malang,
yang diberikan nama Ceplok Cakra. Setelah dilakukan produksi dan diskusi
intensif, ditetapkan warna-warna yang tidak terlalu mencolok, namun aspek
nuansa bangsa serumpun melayu masih terkesan, yaitu warna hijau sayu, dipadukan
dengan warna kuning, dan diberikan penggasan warna orange, sebagai center of
interes-nya adalah warna merah, yang dimaksudkan sebagai simbul kedinamisan.
Dresscode tersebut akan
digunakan untuk presentasi bersama dosen pembimbingnnya di program studi Pusat Pengkajian Industri Kreatif dan Seni
Persembahan (SCIMPA) Universiti Utara Malaysia, pada tanggal 6-9 September
2023. Tentunya produk Batik Cap yang diproduksi di Lab Batik
Khas Malang SMK Negeri 7 Malang menjadi langkah yang dapat mengembangkan
motif batik dari berbagai sumber di Malang Raya.
Muhammad Afaf Hasyimy dibantu oleh beberapa
siswa yang memang mampu bekerja secara tim. Kerja tim tersebut juga menjadi
konsep dari lab Batik khas Malang, mengingat setiap produk mengalami proses
penelitian, diskusi, dan uji coba. Demikian penegasan Muhammad Afaf Hasyimy,
yang sedang sibuk mengerjakan pewarnaan batik khas Malang.
Reporter : Mading dan Jurnalistik SMK Negeri 7 Malang
Editor
: Muhammad Sirojul Muniir
Posting Komentar untuk "Studio Lab Batik Khas Malang SMK Negeri 7 Malang: Produksi Dresscode untuk Seminar Di UUM Kedah Malaysia"