Mengenali
Keunikan, Menggali Makna
Damariotimes. Topeng, wayang
topeng, atau apapun nama yang mengikutinya adalah cara manusia mengubah wajah
aslinya dengan menggantikan dengan perwujudan yang lain. Hal ini merupakan misteri
yang membutuhkan penafsiran. Karena yang dihadapi dengan berbagai bentuk atau
perbedaan itu sudah sangat jelas, namun yang belum dapat menjelaskan pada kita
adalah ‘spirit topeng’ sebagai bentuk tradisi yang menyertai kehidupan manusia
sepanjang sejarahnya. Tentunya hal ini dapat diberlakukan pada semua jenis seni
pertunjukan topeng.
Topeng untuk menemukan yang ‘tidak nyata” (foto ist.) |
Mereka
yang melakukan gerakan, mengukir dengan detail ornamentiknya, atau yang
mengkomposisi gending pengiringnya dengan berbagai cara untuk membuat pemainnya
mampu menghidupkan ‘tubuh’ yang bukan milik wajah yang dipakai. Hal ini tentu
menjadi sesuatu yang bersifat unik dan misterius, bahkan menyimpan makna yang
mendalam dan bersifat paradog dengan apa yang hadir dihadapan para penontonnya.
Dalam perhelatan ini tentunya sudah berbagai jenis seni pertunjukan topeng
hadir dengan berbagai keunikan, namun semuanya membutuhkan cara untuk mengenali
secara mendalam tentang ‘spirit’ yang tersimpan atau dibalik ‘topeng’.
Topeng hadir menggambarkan
‘imaji’ seperti sesuatu yang tidak pernah benar-benar orang menyaksikan sendiri
wujudnya. Hal ini penting untuk disadari, berbagai jenis seni pertunjukan
topeng, tentunya para pembuat atau pemainnya dapat dipastikan tidak benar-benar
tahu secara nyata tentang topeng yang digambarkan. Mereka boleh membayangkan,
menghayati, atau membuat penafsirkan dengan cara kreatif. Namun sesungguhnya
‘topeng’ itu tetap menjadi misteri. Topeng itu hanya hadir untuk dihayati,
diyakini, dan digerakan dengan sebatas pola gerak yang telah diperankan untuk
diikuti agar kita mampu menghayati dan penafsiran dari mereka yang menghayalkan
dengan cara mereka pada zamannya. Pattern yang diikuti adalah upaya kita
menelusuri dari penafsiran awal yang mampu sampai pada diri kita. Namun apakah
itu benar-benar seperti apa yang dibayangkan oleh mereka yang membuat
penafsiran awal, tentunya hal tersebut menjadi misteri juga (berlanjut ke
bagian 3).
Penulis: Robby Hidajat
Posting Komentar untuk "Spirit Topeng: Seni Pertunjukan Dipersimpangan Tradisi? (Bagian 2)"