Produsen, Menjual, dan Membeli: Langkah Produktivitas Peserta Pelatihan Batik Cap Bermotif Topeng Malang di Jatirejoyoso Kepanjen Kabupaten Malang

        Damariotimes, Malang, 10 Agustus 2023. Peserta pelatihan Batik cap bermotif Topeng Malang yang diselenggarakan oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Malang tahun 2023. Ketua tim peneliti, Dr. Robby Hidajat, M.Sn. dalam koordinasi kegiatan dengan para peserta menjelaskan. Pada tahap ini, para peserta sudah tidak lagi sebagai peserta, karena kali ini sudah menjadi produsen. Artinya tahapannya sudah meningkat, bahkan tanggungjawabnya sudah meningkat. Tim peneliti yang terdiri dari ketuai Dr. Robby Hidajat, M.Sn. dengan anggota: Dr. Pujiyanto, M.Sn., Dr. Ike Ratnawati, M.Pd., Muhammad Afaf Hasyimy, dan anggota mahasiswa Allfa Andranica Devya Aprilyawati, dan Gesang Bayu Pamungkas.
Peserta pelatihan diajak mulai jadi produsen (Foto ist.)
        Fenomena pelatihan keterampilan yang selama ini dilaksanakan, yaitu hit and run. Image itu mencoba untuk dihilangkan, setidaknya peserta ditumbuhkan keyakinannya bahwa keterampilan yang dilatihkan ini dapat menjadi salah satu kemampuan untuk berwirausaha. Oleh karena itu, pemahaman kewirausahaan tidak diseminarkan, dan tidak menggunakan teori-teori akademik. Namun tim peneliti menciptakan sistem, yaitu peserta mulai dimotivasi untuk jadi produsen. Ada tim yang fokus pada pengecapan, dan ada tim yang fokus pada pewarnaan, selanjutnya tim peneliti mengkondisikan untuk finishing. Peserta akan mendapatkan biaya kerja yang telah disepakati, sehingga mereka benar-benar menjadi produsen.
Hasil produksi perempuan perajin batik cap di Desa Jatirejoyoso Kepanjen Malang (Foto ist.)
        Pada pertemuan ini, telah diberikan beberapa lembar kain yang telah dicap, para perajin dipersilahkan untuk mewarna. Setelah selesai, mereka dapat menukar dengan sejumlah uang sebagai upah kerja. Sudah barang tentu, hal ini sangat tergantung. Robby Hidajat, menjelaskan apabila pengerjaan ini dapat dilakukan satu hari, maka akan diberikan insentif itu, namun kalau jadi seminggu ya insentifnya mengikuti waktu penyelesaiannya. Langkah ini memotivasi sebagai produsen.
        Langkah berikutnya adalah membuka peluang bagi peserta pelatihan untuk dapat menjual. Berikutnya mengkondisikan kondisi investasi bagi aparat desa Jatirejoyoso, tujuannya agar dapat berpartisipasi sebagai pembeli, setidaknya hasil para perajin mendapatkan apresiasi yaitu dengan cara membeli.
        Robby Hidajat mengemukakan sistem tersebut, agar ikatan antara Lembaga: Universitas Negeri Malang dapat menjalin Kerjasama dan mengkondisikan income generating bagi masyarakat ataupun lembaga. Terlebih semua produk batik yang diciptakan untuk diproduksi telah di HKI kan. Sehingga kualitas batik cap dari Desa Jatirejoyoso dapat dipastikan asli.
 
 
Reporter  : H. Gumelar 
Editor      : S. Narwati
 

Posting Komentar untuk "Produsen, Menjual, dan Membeli: Langkah Produktivitas Peserta Pelatihan Batik Cap Bermotif Topeng Malang di Jatirejoyoso Kepanjen Kabupaten Malang"