Damariotimes. Pada kesempatan
ini, menurunkan laporan tentang gaya hidup berbusana, khususnya penggunaan
tutup kepala dari kain batik yang dipakai oleh Ki Dalang Soleh Adi Pramono dari
Desa Tulus Besar Tumpang, Kabupaten Malang.
Ki Soleh Adi Pramono mengenakan udeng Jingkengan ketika menunaikan tugasnya sebagai dalang (Foto ist.) |
Moch
Soleh Adi Pramono yang biasa disapa dengan cak Soleh, salah salah satu dalang
wayang kulit dan juga wayang topeng. Banyak pengalaman dan pegetahuan yang
diserap dari para sesepuh dan pinisepuh seniman di Malang Raya. Pengalaman
sebagai dalang dan juga koreografer tari khas Malang membuat tampilan
sehari-hari mencerminkan kehidupan seniman pada waktu yang lampau, baik
ayahnya, pamannya yang dipandang sebagai dalang kesohor di awal abad XX, yaitu
Kek Tertowinoto, dalang mbah Bromo, atau Ki Jupri yang dikenal sebagai peruwat
dengan media tari Srimpi Limo.
Jika
menjumpai, cak Soleh sehari-hari di Padepokan Seni Mangundharmo, selalu
mengenakan penutup kepala yang disebut Tadah Udan (penampung air hujan).
Kekhasan penutup kepala ini adalah ada lekukan ke dalam yang menyerupai saluran
air. Namun hal tersebut tentu tidak sekedar imitasi bentuk, sudah barang tentu
ada makna filosofis. Hal ini dimungkinkan cermin dari kehidupan petani lahan
kering.
Selain itu, cak Soleh juga sering
menggunakan penutup kepala yang ditirukan dari sesepuh dalang, yaitu mbah
Bromo. Penutup kepala yang seringkali digunakan adalah sibakan. Tampak dari
desainnya, penutup kepala ini tampak jelas dan tegas adanya persilangan kain
yang di wiru ke arah menyilang. Penutup kepala ini seringkali digunakan oleh
Pak Jupri, dalang ruwatan Srimpi Limo dari Desa Ngadireso.
Jika
ki Soleh keseharian dengan tampilan yang modis, adalah menggunakan penutup
kepala yang disebut Pengeranan, bentuknya tampak rapi dengan pola tutup liwet.
Tentunya jenis penutup kepala ini untuk menampilkan orang dewasa yang elegan,
cerdas, dan maco.
Ki Soleh Adi Pramono mengenakan tutup kepala Kepangeranan (Foto ist.) |
Demikianlah
salah satu tampilan seorang seniman dalang wayang kulit atau wayang topeng
Malang. Penutup kepala tersebut merupakan kebiasaan yang telah bertahun-tahun
digunakan oleh para seniman di Malang Raya. Temuan sebagai data lapangan ini
tidak ada pretensi untuk diklaimkan sebagai milik pribadi atau Lembaga, karena
ini berada dalam domain sosial masyarakat di Malang Raya. Sehingga hal ini
merupakan kekayaan kebudayaan masyarakat Malang Raya.
Pengambil data : Dr. Tri Wahyuningtyas, M.Si.
Narasumber : Ki Soleh Adi
Pramono
Editor : Muhammad Afaf Hasyimy
Posting Komentar untuk "Penutup Kepala Kain Batik yang digunakan Ki Dalang Soleh Adi Pramono Tumpang Malang"