Damariotimes.
Pasar Kebalen yang kini jadi pasar tumpah, yaitu pedagang tidak berjualan di
dalam pasar, akan tetapi membludak kejalan. Deretan pedagang sayur mayur, buah,
dan berbagai kebutuhan dapur, bahkan ada yang menjual baju dan mainan
anak-anak. Jajaran pedagang yang menempati kanan kiri jalan, mulai dari perempatan
Klenteng hingga perempatan cukam.
|
Pedagang
bangsa Tionghoa yang menempati lapak di Pasar Kebalen tahun 1890 (Foto ist.) |
Para
pedagang dan pembeli berdatangan dari berbagai penjuru, baik asli penduduk kota
Malang atau pendatang, mereka berbelanja berbagai kebutuhan sehari-hari. Sejak
jam 12.00 WIB para pedagang mulai membuka lapaknya, puncak keramaian pasar ini
kurang lebih pukul 03.00-04.00 WIB, dan baru surut untuk berkemas-kemas sekitar
pukul 07.00-08.00 WIB. |
Lingkungan
kampung Kebalen 1930-an (Foto ist.) |
Pada
momen 17 Agustus 2023, Hari Ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78.
Sepanjang tembok pasar Kebalen sebelah kiri ditempel poster ukuran A3. Berbagai
berita tentang pasar Kebalen Tempoe Doeloe. Ternyata lingkungan pasar Kebalen
ini sejak akhir abad XIX sudah jadi lingkungan yang kumuh, karena banyaknya
pedagang. Artinya pasar ini memang sudah legend. Ada berita yang ditempel
tentang penggusuran lapak pedagang, ada juga lingkungan Tempoe yang saat ini
masih bisa dikenali, seperti suasana seputar perempatan Kelenteng, lingkungan
kampung yang masih asri, berpagar dinding batu bata yang rapi, bahkan yang
sangat menari adalah pedagang kelontong, mereka tampak keturunan Tionghoa. |
Lingkungan
di sekitar perempatan Klenteng (Foto ist.) |
Upaya
lingkungan masyarakat sekitar pasar kebalen ini tampak cerdas, ada pemikiran
apresiatif untuk generasi muda untuk mengenali sejarah masa lalu masyarakat di
lingkungannya. Ini langkah bijak dari kondisi masyarakat urban. Karena antara
orang desa dan orang kota, benar-benar ada jarak yang ekstrim. Bagi kesadaran
mereka yang tumbuh dan berkembang di lingkungan urban, masih mempunyai
pemikiran tentang masa lalu (sejarah), dan masa depan (metropolis).
Penulis : R. Hidajat
Editor
: Muhammad Afaf Hasyimy
Posting Komentar untuk "Pasar Kebalen Tempoe Doeloe Di Apresiasikan Melalui Poster Dinding Pada Tembok Pasar Kebalen"