Damariotimes, Sukowati, 4 Agustus 2023. Dari kejauhan suara ceng-ceng yang berombak nada dengan kendang, sesekali terdengar juga dalam beberapa jeda waktu suara gong yang menggelegar, bahkan suara kadang tiba-tiba tersentak naik, hingga gemuruh suaranya.
Setelah beberapa saat melangkah menuju suara gamelan Bali mengiringi atraksi Barong, tampak kurang lebih 15 anak memainkan alat musik di depan tangga masuk pasar Sukowati. Diantara mereka terdapat seorang yang dengan santai mengawasi, dia adalah bapak Wayan Kurdana, pelatih seni pertunjukan dari Banjar Babakan Desa Sukowati. Bli Wayan menjelaskan, anak-anak ini sedang 'ngelawang' (ngamen). Namun ngamen ini bukan untuk kebutuhan konsumtif mereka, namun ini merupakan tradisi dari masyarakat Bali. Apabila setelah hari raya Galungan - Kuningan. Masyarakat dan juga anak-anak melakukan kegiatan ngelawang, mereka datang ke rumah-rumah. Mereka yang di datangi memberikan sejumlah uang. Demikian juga anak-anak yang ngelawang di Pasar Sukowati. Mereka mendatangi lapak-lapak pedagang yang ada di pasar Sukowati. Mereka memberikan uang untuk mengharap keselamatan dan keberuntungan selama satu tahun ke depan, hingga datang hari raya Galungan-Kuningan (dalam siklus 7 bulan). Bli Wayan sangat gembira, karena tradisi ini telah menjadi sarana untuk melestarikan seni pertunjukan Bali.
Reporter : R.Hidajat
Editor : Muhammad Afaf Hasyimy
Posting Komentar untuk "Anak-Anak Banjar Babakan Desa Sukowati Ngelawang (ngamen) Barong di Pasar Sukowati"