Damariotimes,
Malang, 11 Juli 2023. Kinerja Pelatihan Batik Cap di Desa Jatirejoyoso Kepanjen
yang dilaksanakan tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)
Universitas Negeri Malang yang diketuai Dr. Robby Hidajat, M.Sn. telah mencapai
tahap evaluasi pertama, tahap ini menunjukan tingkat terampil dari para peserta
sudah cukup. Sehingga berikutnya memasuki tingkat mahir dan mandiri.
Tingkat
mahir dan mandiri ini menjadi moment penting, mengingat semua jenis kegiatan
pelatihan selalu mendorong pesertanya terampil, jika sudah trampil maka seringkali
tidak ada tindak lanjut, keterampilan mereka tidak mampu dikembangkan untuk
membangun kesejahteraan atau penunjang perekonomian. Hal ini yang pada umumnya
jadi problematika, oleh hal tersebut tim pengabdian UM telah memikirkan dan
mengevaluasi dengan memberikan angket pada para peserta pelatihan. Kesimpulan
sementara, bahwa tingkat keterampilan untuk menuju professional memang
membutuhkan proses, dan kemampuan keterampilan membatik cap memang belum
mencapai standar kelayakan. Dengan demikian, pada kesempatan evaluasi
dikemukakan Dr. Robby Hidajat, M.Sn. Dimohon kelompok menjalin ikatan kerjasama
yang kompak, dan pada tahap selanjutnya akan dilakukan semacam job projek,
setiap kelompok bertanggung jawab menyelesaikan satu kain (2 meter), hasil
kerja kelompok akan dipamerkan pada akhir kegiatan.
Dalam perjalanan menunju persiapan pameran tersebut, dimungkinkan dapat
mencoba mempromosikan hasil karya melalui sosial media masing-masing,
setidaknya teman dekat mengetahui projek batik cap kelompok ibu-ibu dari Desa
Jatirejoyoso. Jika kelompok tersebut dapat mempromosikan hasil kerja mereka,
sudah barang tentu dimungkinkan akan mulai dikenal. Jika hal tersebut memang
belum dapat perhatikan masyarakat, setidaknya proses kerja produksi hingga
sampai mepamerkan akan dilakukan semacam imbal kerja. Tim menyediakan
alat-bahan, dan proses, peserta menyediakan tenaga. Kerja mereka dapat
menghasilkan dampak ekonomi pada akhir kegiatan, yaitu pada waktu pameran ada
warga desa yang membeli, setidaknya diharapkan aparat desa di lingkungan
Jatirejoyoso bersedia membeli. Sehingga mereka dimungkinkan mempunyai modal
kerja bergulir. Selanjutnya tim LPPM UM akan mendampingi kegiatan produksi
batik cap dari para ibu-ibu di Desa Jatirejoyoso.
Reporter : Muhammad Afaf Hasyimy
Editor
: H. Gumelar
Posting Komentar untuk "Evaluasi Kinerja Pelatihan Batik Cap di Desa Jatirejoyoso Kepanjen: Bagaimana Kelanjutannya?"